Marhaban ya Ramadhan. Selamat datang bulan Ramadhan yang penuh berkah. Tak terasa kita sudah menemui bulan yang suci ini kembali. Di bukalah pintu - pintu surga dan ditutuplah pintu - pintu neraka.

Bulan yang suci dimana semua amalan kita akan dilipat gandakan. Tak peduli baik ataupun buruk. Bulan perjuangan untuk melawan nafsu. Dari terbit fajar sampai terbenam matahari. Berjuang untuk menahan lapar dan dahaga.

Kerohmatan dan keutamaan terbentang di bluan suci. Suatu kesempatan untuk menambah amal sholih kita. Saat yang tepat untuk beribadah semaksimal mugkin. tentulah bulan lain ibadah tak seperti bulan Ramadhan.

Teman - teman pada kesempatan ini saya memohon maaf atas segala kesalahan yang telah aku perbuat selama ini. baik disengaja ataupun tidak. Begitu pula kesalahan teman - teman insyaallah saya maafkan semuanya.

Kita harus memaksimalkan amal ibadah kita pada bulan ramadhan kali ini. Karena belum tentu kita menjumpai Ramadhan tahun depan. Selamat berjuang.!!! semoga semua amal ibadah Ramadhan kita diterima oleh Allah SWT. Amin...!!!

Banyaknya molekul yang melalui membran sel menyebabkan terjadinya lalu lintas membran. Karena masing – masing molekul memiliki cara masuk yang berbeda akaibat aktivitas selektif permeabel, maka lalu lintas ini dibedakan menjadi dua cara.

1. Transpor Pasif
Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul menuruni gradien konsentrasinya. Transpor pasif ini bersifat spontan. perpindahan zat dalam tranpor pasif tidak memerlukan energi. Perpindahan zat ini terjadi karena perbedaan konsentrasi antara zat atau larutan. Difusi, osmosis, dan difusi terfasilitasi merupakan contoh dari transpor pasif.

a. Difusi

Proses ini merupakan perpindahan molekul larutan berkonsentrasi tinggi menuju larutan berkonsentrasi rendah tanpa melalui selaput membran.

Contoh difusi adalah ketika sedang membuat minuman sirup. Sirup yang kita larutkan dengan air akan bergerak dari larutan yang konsentrasinya tinggi ke larutan yang konsentrasinya rendah.

b. Osmosis

Osmosis adalah proses perpindahan air dari zat yang berkonsentrasi rendah (hipotonis) ke larutan yang berkonsentrasi tinggi (hipertonis) melalui membran semipermeabel, sehingga didapatkan larutan yang berkonsentrasi seimbang (isotonis).

c. Difusi terfasilitasi

Proses difusi terbantu difasilitasi oleh suatu protein. Difusi terbantu sangat tergantung pada suatu mekanisme transpor dari membran sel.

Contoh difusi terbantu adalah pada bakteri Escherichia coli yang diletakkan pada media laktosa. Membran sel bakteri tersebut bersifat impermeabel sehingga tidak dapat dilalui oleh laktosa. Setelah beberapa menit kemudian bakteri akan membentuk enzim dari dalam sel yang disebut permease, yang merupakan suatu protein sel. Enzim permease inilah yang akan membuatkan jalan bagi laktosa sehingga laktosa ini dapat masuk melalui membran sel.

2. Transpor Aktif
Transpor aktif merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak spontan. Arah perpindahan dari transpor ini melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif membutuhkan bantuan dari beberapa protein. Peristiwa transpor aktif dibedakan menjadi dua, yaitu endositosis dan eksositosis.

a. Endositosis

Endositosis merupakan peristiwa pembentukan kantong membran sel. Endositosis terjadi karena ada transfer larutan atau partikel ke dalam sel. Peristiwa endositosis dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

1. Pinositosis

Pinositosis merupakan peristiwa masuknya sejumlah kecil medium kultur dengan membentuk lekukan-lekukan membran sel. Peristiwa ini dapat terjadi bila konsentrasi protein dan ion tertentu pada medium sekeliling sel sesuai dengan konsentrasi di dalam sel.

2. Fagositosis

Fagositosis merupakan peristiwa yang sama seperti pada pinositosis tetapi terjadi pada benda padat yang ukurannya lebih besar.

b. Eksositosis

Eksositosis adalah proses keluarnya suatu zat ke luar sel. Proses ini dapat dilihat pada proses kimia yang terjadi dalam tubuh kita, misalnya proses pengeluaran hormon tertentu. Semua proses sekresi dalam tubuh merupakan proses eksositosis.

Sel terdiri dari bagian hidup (komponen protoplasma). Serta bagian mati (inkusio).

Dibawah adalah organel – organel sel :

1. Dinding Sel
Dinding sel terdapat pada sel tumbuhan. Dinding sel terdiri dari selulosa, hemiselulosa, pectin, lignin, kitin, garam karbonat dan silikat. Dinding memberikan perlindungan, sokongan, dan menetapkan bentuk sel. Memiliki lang untuk memperlancar pertukaran bahan dari luar dengan dalam sel.

2. Membran Sel
Membran sel adalah lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel juga merupakan alat transportasi zat. Terstuktur atas dua lapis lipid (fosfolipid bilayer). Membran sel yang paling luar tersusun atas lipoprotein.

Lipoprotein sendiri terdiri dari tiga lapisan, yaitu : Protein, lipid, protein. Disebut juga trilaminer layer.

Membran sel bersifat selektif permeabel atau semi permeabel. Artinya membran sel hanya bisa dilewati oleh molekul tertentu. Pada membran sel terjadi transportasi zat antar sel.

Pada teori mozaik fluida membran merupakan 2 lapisan lemak dalam bentuk fluida dengan molekul lipid yang dapat berpindah secara lateral di sepanjang lapisan membran. Protein membran tersusun secara tidak beraturan yang menembus lapisan lemak. Komponen penyusun membran sel antara lain adalah phosfolipids, protein, oligosakarida, glikolipid, dan kolesterol.

Fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain molekul hidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel.

3. Sitoplasma
Sitoplasma adalah bagian cair yang ada dalam sel. Di dalam sitoplasma terdapat organel – organel sel yang memiliki fungsi berbeda – beda. Seperti : Retikulum Endoplasma, Mitokondria, Lisosom, Badan Golgi, Plastida, Sentriol, Ribosom, Vakuola.

Sitoplasma tersusun oleh air (90%). Sitoplasma berfungsi sebagai media terjadinya reaksi – reaksi kimia sel yang dilakukan oleh organel – organel.

4. Mitokondria
Mitokondria merupakan salah satu organel sel yang ada di sitoplasma. Mitokondria berfungsi sebagai tempat respirasi. Respirasi merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan energi atau tenaga bagi berlangsungnya proses hidup.

Mitokondria berbentuk elips dengan diameter 0,5 µm dan panjang 0,5 – 1,0 µm. Struktur mitokondria terdiri dari empat bagian utama, yaitu membran luar, membran dalam, ruang antar membran, dan matriks.

Membran luar terdiri dari protein dan lipid dengan perbandingan yang sama serta mengandung protein porin yang menyebabkan membran ini bersifat permeabel terhadap molekul-molekul kecil yang berukuran 6000 Dalton.

Membran dalam yang kurang permeabel dibandingkan membran luar terdiri dari 20% lipid dan 80% protein. Membran ini merupakan tempat utama pembentukan ATP. Luas permukaan ini meningkat sangat tinggi diakibatkan banyaknya lipatan yang menonjol ke dalam matriks, disebut krista.

Ruang antar membran yang terletak diantara membran luar dan membran dalam merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi yang penting bagi sel, seperti siklus Krebs, reaksi oksidasi asam amino, dan reaksi β-oksidasi asam lemak.

5. Lisosom
Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan.

Fungsi utama lisosom adalah endositosis, fagositosis, dan autofagi.

Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui mekanisme endositosis, yang kemudian materi - materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut dipilah dan ada yang digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosome awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH (5) pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom.

Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi lagi. Mula - mula, bagian dari retikulum endoplasma kasar menyelubungi organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berguna pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio manusia.

Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (endosom lanjut).

6. Badan Golgi
Badan golgi merupakan organel yang dikaitkan dalam ekskresi sel. Strukturnya dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa.

Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20 badan Golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi. Badan Golgi pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom.

Fungsi dari badan golgi antara lain :

a) Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain
b) Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma
c) Membentuk dinding sel tumbuhan
d) Membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom
e) Tempat untuk memodifikasi protein
f) Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
g) Untuk membentuk lisosom

7. Retikulum Endoplasma
Retikulum Endoplasma adalah organel yang berbentuk benang – benang yang bermuara di inti sel. Retikulum endoplasma memiliki struktur yang menyerupai kantung berlapis-lapis. Kantung ini disebut cisternae.

Terdapat dua tipe Retikulum Endoplasma.

1. Retikulum Endoplasma Kasar (REK)
Retikulum endoplasma kasar ditempeli dengan ribosom yang tersebar merata pada permukaannya. Ribosom merupakan tempat sintesis protein. Protein yang sudah terbentuk kemudian akan diangkut ke bagian dalam retikulum endoplasma, dan kemudian disimpan di dalam membran yang berkantong yang disebut vesikula.
2. Retikulum Endoplasma Halus (REH)
Retikulum endoplasma halus tidak ditempeli oleh ribosom. Permukaan REH ini menghasilkan enzim yang dapat mensintesis fosfolipid, glikolipid, dan steroid.

Fungsi dari Retikulum Endoplasma.

1. Penghubung selaput luar inti dengan sitoplasma, sehingga menjadi penghubung materi genetik antara inti sel dengan sitoplasma
2. Transpor protein yang disintesis dalam ribosom
3. Biosintesis fosfolipid, glikolipid, dan sterol

8. Ribosom
Ribosom merupakan organel yang terkecil dalam sitoplasma. Ribosom terletak menyebar di sitoplasma dan ada menempel di sepenjang RE kasar. Ribosom berbentuk bulat.

Fungsi dari ribosom adalah sebagai tempat sintesis protein yang selanjutnya digunakan untuk pertumbuhan, perkembangbiakan atau perbaikan sel yang rusak. Pada sel-sel yang aktif dalam sintesis protein, ribosom dapat berjumlah 25% dari bobot kering sel.

9. Nukleus
Nukleus atau Inti sel merupakan bagian utam dari sel. Inti sel ada yang dibatasi oleh membrane dan tidak dibatasi oleh membran. Di dalam inti sel terdapat cairan yang disebut nukleoplasma. Juga terdapat materi genetik sel yang berbentuk molekul DNA linear panjang membentuk kromosom dan beragam jenis protein. Gen di dalam kromosom-kromosom inilah yang membentuk genom inti sel.

Fungsi dari inti sel utamanya adalah mengatur seluruh kegiatan sel. Seperti : menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen, mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri.

10. Plastida
Plastida adalah organel yang berfungsi sebagai pemberi warna sel. Ada tiga jenis plastid, yaitu :

1. Lekoplas
(plastida berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan), terdiri dari:
• Amiloplas (untak menyimpan amilum) dan,
• Elaioplas (Lipidoplas) (untukmenyimpan lemak/minyak).
• Proteoplas (untuk menyimpan protein).

2. Kloroplas
yaitu plastida berwarna hijau. Plastida ini berfungsi menghasilkan klorofil dan
sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.

3. Kromoplas
yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya :
• Karotin (kuning)
• Fikodanin (biru)
• Fikosantin (kuning)
• Fikoeritrin (merah)

11. Sentriol
Sentriol merupakan organel yang berperan dalam proses pembelahan sel baik secara mitosis maupun meiosis. Sentiol berbentuk bintang dan hanya bisa dilihat menggunakan mikroskop elektron.

12. Vakuola
Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan. Cairan ini adalah air dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya. Selaput pembatas antara vakuola dengan sitoplasma disebut Tonoplas. Semakin tua suatu tumbuhan, maka vakuola yang terbentuk semakin besar.

Vakuola berperan untuk menyimpan zat makanan berupa sukrosa dan garam mineral, selain juga berfungsi sebagai tempat penimbunan sisa metabolisme, seperti getah pada batang tumbuhan karet.

Vakuola juga terdapat pada protozoa. Vakuola protozoa berupa vakuola kontraktil dan vakuola nonkontraktil.

1. Vakuola kontraktil
Vakuola kontraktil disebut juga vakuola berdenyut. Vakuola kontraktil memiliki fungsi sebagai osmoregulator yaitu mengatur nilai osmotik dalam sel.
2. Vakuola nonkontraktil
Vakuola nonkontraktil disebut juga vakuola makanan, yang berfungsi untuk mencerna makanan dan mengedarkan hasil pencernaan makanan ke seluruh tubuh.

0 SEL

Sel merupakan satuan unit terkecil dari kehidupan. Menurut beberapa ahli, sel didefinisikan sebagai berikut :

1. Robert Hooke, pada tahun 1665 mengamati sayatan gabus. Dari pengamatannya dia menemukan rongga yang disebut sel.
2. Matthias Schleiden dan Theodore Schwann (1838), menyatakan bahwa sel adalah satuan structural makhluk hidup.
3. Max Shultze, menyatakan bahwa sel merupakan kesatuan fungsional makhluk hidup.
4. Rudolf Virchow, menyatakan bahwa setiap sel berasal dari sel sebelumnya (omnis celulla ex celulla).

Berdasarkan keadaan inti sel dibagi menjadi :
a. Sel prokarion, sel yang tidak memiliki membran inti. Materi inti tersebar dalam sitoplasma. Hanya memiliki satu sistem membran.
b. Sel eukariot, sel yang memiliki membran inti. Materi inti terpisah dari sitoplasma karena dibatasi oleh suatu sistem membrane.

Sel prokariot memiliki struktur yang lebih sederhana disbanding sel eukariot. Selprokariot memiliki ribosom yang sangat banyak. Berikut perbedaan antara sel prokariot dan eukariot.

Sel Prokariot.
- Inti sel tidak jelas, karena tidak dibatasi oleh membrane inti (nucleoid).
- Organel tidak dibatasi membran.
- Membran sel tersusun atas senyawa peptidoglikan
- Diameter sel antara 1 – 10 mm
- Mengandung 4 subunit RNA polymerase
- Susunan kromosomnya sirkuler

Sel Eukariot.
- Memiliki inti sel (nucleus) yang jelas karena dibatasi leh membrane inti.
- Organel dibatasi membran.
- Membran tersusun atas fosfolipid
- Diameter sel antara 10 – 100 mm
- Mengandun banyak subunit RNA polymerase
- Susunan kromosomnya linier

Berdasarkan fungsinya sel bibedakan jadi:
a. Sel somatik, sel penyusun tubuh dan bersifat diploid.
b. Sel germinal, sel kelamin untuk reproduksi dan bersifat haploid.

Pernah mendengar hewan undur-undur? Larva serangga undur-undur (Myrmeleontindae) atau yang biasa disebut semut singa dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit.

Menurut seorang penjual undur-undur, Ernawati, larva undur-undur dapat menyembuhkan penyakit darah tinggi, stroke, sakit gula, diabetes, sesak napas, reumatik, sakit kuning, pegel linu, dan lainnya. "Bisa buat kesehatan, diminum (ditelan) hidup-hidup," ujar Ernawati yang ditemui di pasar burung Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (23/2/2010).

Karena dipercaya mampu menyembuhkan penyakit, undur-undur membuka peluang bisnis untuk diperjualbelikan. Ernawati mengaku, seekor larva undur-undur laku dijual Rp 300- Rp 1.000 tergantung penawaran pembeli.

Ukuran larva undur-undur seukuran semut besar namun gempal, pipih, berkaki enam, dan memiliki taring di kepalanya.

Menurut Ernawati, pembeli biasa membeli dalam jumlah bervariasi mulai dari 10 ekor hingga ribuan ekor. "Jadi bisa untung kadang tiga ratus ribu, kadang empat ratus, kadang lima ratus, tujuh setengah, tergantung lagi banyak apa enggak," katanya.

Meskipun menguntungkan, larva undur-undur cukup sulit ditangkap. Mereka tinggal dalam pasir dan biasanya bersembunyi di dalam membuat berbentuk corong yang dibuat dengan tubuhnya dengan bergerak mundur. "Kalau musim hujan, jarang ada, biasanya di pasir samping dinding rumah, teras, pesisir pantai, banyak di Jawa Tengah," kata Ernawati.

Karena sulit dicari itulah, maka Ernawati selama hanya mengandalkan pemasok dari Jawa Tengah yang rutin mengirim stok larva undur-undur yang kemudian dijual Ernawati tersebut.

Mengenai biaya perawatan stok larva undur-undur, Ernawati mengatakan, "Gampang, tinggal taroh di pasir kering, dikasih susu," katanya.

Uniknya, larva undur-undur biasa diberi makan susu bubuk agar bertahan selama disimpan menunggu pembeli. "Makannya susu bubuk, susu bayi, taburin saja sedikit di pasirnya," kata Ernawati.

DI BALIK kulit coklatnya yang berbulu, daging buah berwarna hijau itu memiliki kemampuan mencegah kanker. Di antara 27 jenis buah populer, kiwi pun terbukti paling tinggi kandungan nutrisinya.

Buah kiwi (Actinidia deliciosa) kini dengan mudah dapat kita temui di supermarket kota-kota besar di Indonesia. Ciri khas kiwi adalah bentuknya agak oval dan warna kulitnya coklat berbulu sehingga tampak eksotik.

Keunggulan buah ini terletak pada tekstur yang lembut, rasanya lezat, serta aromanya yang khas dan segar. Komposisi kimianya terdiri dari unsur-unsur gizi dan non-gizi, sangat penting bagi kesehatan.

Rendah Energi
Kandungan lemak dan energi buah kiwi cukup rendah sehingga buah ini merupakan salah satu buah yang sangat baik untuk dikonsumsi oleh orang yang sedang melakukan diet rendah kalori.

Kandungan energi dalam setiap 100 gram buah kiwi hanya 61 Kkal, atau kurang dari 40 persen jumlah energi yang terdapat pada buah pisang. Kandungan energi buah kiwi lebih rendah dibandingkan jeruk, orange, dan anggur, tapi sedikit lebih tinggi dibandingkan lemon, strawberi, belewah, dan pepaya.

Sebuah publikasi yang dimuat di Journal of the American College of Nutrition menunjukkan bahwa dari 27 jenis buah yang umum dikonsumsi, ternyata kiwi memiliki kepadatan nutrisi (nutrient density) paling tinggi.

Penelitian ini dilakukan oleh Dr Paul LaChance, direktur The Nutraceuticals Insitute yang juga profesor di Universitas Rutgers, Amerika Serikat.

Ukuran kepadatan nutrisi sangat umum dipakai oleh para ahli diet untuk mengukur nilai gizi bahan makanan tertentu, dibandingkan bahan makanan lain dalam porsi yang sama. Semakin tinggi kepadatan nutrisi suatu bahan makanan, semakin baik mutu bahan tersebut.

Kiwi merupakan sumber asam amino arginin dan glutamat. Arginin merupakan asam amino yang bersifat vasodilator (penurun tekanan darah) dan membantu meningkatkan aliran darah. Sebagai vasodilator, arginin juga digunakan untuk mengobati gejala impotensi. Asam amino yang sama juga mencegah terjadinya plak pada dinding arteri, khususnya pada pasien angioplasty (bedah plastik pembuluh darah).

Vitamin Lengkap
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa buah kiwi mengandung vitamin C 17 kali lebih banyak dibandingkan buah apel, dua kali lebih banyak dibandingkan jeruk, dan juga lebih banyak dibandingkan lemon.

Kandungan vitamin E pada kiwi dua kali lipat lebih banyak dibandingkan alpukat. Selain itu, buah kiwi juga mengandung vitamin B1, B2, B6, asam folat, niasin, vitamin A, dan asam pantotenat dalam jumlah yang cukup berarti.

Vitamin C dan vitamin E telah diketahui peranannya sebagai antioksidan alami yang berperan penting untuk menangkal serangan radikal bebas, penyebab penuaan sel dan pemicu timbulnya berbagai penyakit. Radikal bebas adalah atom atau molekul yang memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan sehingga bebas berikatan dengan berbagai sel dan jaringan, serta menjadi pemicu kanker, sakit jantung, dan proses penuaan dini.

Vitamin C membantu mempertahankan kondisi tubuh terhadap flu dan selesma (meningkatkan sistem kekebalan tubuh), mengurangi tingkat stres dan membantu proses penyembuhan. Vitamin ini juga berperanan penting dalam memelihara kesehatan sel-sel kulit sehingga tetap tampak bersih, berseri dan sehat.

Seperti halnya vitamin C, vitamin E juga berperan menjaga kesehatan sel-sel tubuh, memperlambat efek penuaan dan memelihara sel-sel kulit agar tetap muda, meningkatkan kesuburan, serta mengurangi risiko penyakit jantung koroner.

Selain vitamin C dan E, jenis antioksidan lain yang ada dalam kiwi adalah senyawa fitokimia tertentu, seperti karoten, lutein, xanthophyll, flavonoid, dan lain-lain. Kapasitas antioksidan kiwi terhadap senyawa radikal bebas menempati posisi ketiga tertinggi setelah orange dan anggur merah.

Tinggi Mineral
Sebagaimana buah lainnya, kiwi adalah sumber mineral yang sangat diperlukan untuk mempertahankan stamina. Kiwi mengandung elektrolit (mineral) yang sangat penting untuk pergantian kehilangan elektrolit tubuh akibat keluarnya keringat selama kerja keras, olahraga, atau cuaca panas.

Mineral utama yang terkandung dalam kiwi adalah kalium (potasium), magnesium, kalsium, tembaga, seng, mangan, dan fosfor. Kandungan kalium pada kiwi adalah 5,4 mg/kalori, lebih tinggi dibandingkan pisang (4,2 mg/kalori), dan sedikit lebih rendah dibandingkan pepaya (6,6 mg/kalori) dan apricot (6,2 mg/kalori).

Kalium penting untuk menjaga fungsi otot dan gerak reflek sistem saraf. Kalium juga berperan menjaga keseimbangan air di dalam tubuh. Itu sebabnya para olahragawan dan pekerja berat sangat dianjurkan mengonsumsi cukup kalium.

Kalium juga diyakini sebagai mineral penurun tekanan darah tinggi. Di lain pihak, kiwi hampir tidak mengandung unsur natrium, yang oleh sebagian peneliti diakui sebagai pemicu terjadinya tekanan darah tinggi.

Dari 27 jenis buah yang umum dikonsumsi di Amerika, buah kiwilah yang paling tinggi kadar magnesiumnya. Rendahnya konsumsi magnesium dapat menyebabkan terjadinya penyakit jantung, infark miokard, dan hipertensi.

SELAIN lezat, cumi-cumi kaya gizi. Ada protein, mineral, dan macam-macam vitamin. Tinta cair yang dimilikinya, berguna untuk memerangi tumor. Cumi-cumi merupakan salah satu hewan laut dari keluarga Loliginidae, kelas Cephalopoda. Dalam bahasa Latin, cumi-cumi dikenal dengan sebutan Loligo spp, sedangkan dalam bahasa Inggris squid.

Di Indonesia, cumi-cumi dikenal dengan beberapa istilah, seperti enus, nus, sotong, atau sontong bunga. Hewan laut ini umumnya ditangkap pada malam hari, dengan menggunakan lampu petromaks sebagai alat penarik. Mereka umumnya menyukai cahaya di malam hari. Kerumunan cumi-cumi dapat ditangkap dengan menggunakan alat bubu, jaring angkat, jaring insang, pukat cincin, pukat udang, rawai tuna, atau sero.

Cumi-cumi merupakan salah satu jenis hewan laut yang banyak diminati masyarakat, terutama penggemar seafood dan chinese food. Di pasaran, cumi-cumi umumnya dijual dalam dua bentuk utama, segar dan kering asin.

Tinggi Protein
Ditinjau dari nilai gizi, cumi-cumi memiliki kandungan gizi yang luar biasa karena kandungan proteinnya cukup tinggi, yaitu 17,9 g/100 g cumi segar. Daging cumi-cumi memiliki kelebihan dibanding dengan hasil laut lain, yaitu tidak ada tulang belakang, mudah dicerna, memiliki rasa dan aroma yang khas, serta mengandung semua jenis asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh. Asam amino esensial yang dominan adalah leusin, lisin, dan fenilalanin. Sementara kadar asam amino nonesensial yang dominan adalah asam glutamat dan asam aspartat.

Kedua asam amino tersebut berkontribusi besar terhadap timbulnya rasa sedap dan gurih. Itu sebabnya, secara alami cumi telah memiliki cita-rasa gurih, sehingga dalam pengolahannya tak perlu ditambahkan penyedap (seperti monosodium glutamat = MSG).

Cumi-cumi juga mengandung beberapa jenis mineral mikro dan makro dalam jumlah yang sangat tinggi. Kadar mineral yang terkandung pada cumi-cumi sangat bervariasi walaupun dalam satu spesies yang sama. Variasi ini tergantung pada keadaan lingkungan tempat hidup, ukuran, dan umur.

Mineral penting pada cumi-cumi adalah natrium, kalium, fosfor, kalsium, magnesium, dan selenium. Fosfor dan kalsium berguna untuk pertumbuhan kerangka tulang, sehingga penting untuk pertumbuhan anak-anak dan mencegah osteoporosis di masa tua. Selain kaya akan protein, cumi-cumi juga merupakan sumber vitamin yang baik, seperti vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B12, niasin, asam folat, serta vitamin larut lemak (A, D, E, K).

Cumi–cumi juga mengandung TMAO (Trimetil Amin Oksida) yang cukup tinggi. TMAO yang tinggi ini memberikan rasa yang khas terhadap daging cumi-cumi. Daging cumi-cumi juga banyak mengandung monoamino nitrogen yang menyebabkan cumi-cumi mempunyai rasa manis. Kandungan sulfur yang cukup tinggi pada cumi–cumi juga menyebabkan cumi-cumi berbau amis ketika mengalami perlakuan pemasakan seperti direbus.

Waspada Kolesterol
Kadar lemak pada daging cumi relatif rendah, yaitu 7,5 g/100 g bahan, masing-masing terdiri 1,9 g asam lemak jenuh; 2,7 g asam lemak tidak jenuh tunggal; serta 2,1 g asam lemak tidak jenuh ganda. Termasuk ke dalam asam lemak tidak jenuh ganda adalah omega 3 yang dapat menurunkan kandungan kolesterol dalam darah.

Walaupun demikian, konsumsi cumi-cumi berlebih harus dihindari karena kadar kolesterolnya lumayan tinggi, yaitu mencapai 260 mg/100 g bahan. Di dalam kelompok ikan laut, kadar kolesterol pada cumi, udang, lobster, dan kepiting, memang tergolong tinggi. Namun, kadar kolesterol pada produk perikanan tersebut masih relatif lebih rendah dibandingkan dengan kuning telur, hati, jeroan, serta otak ternak.

Hal yang perlu diingat tentang kolesterol adalah kita harus mencegah sifat fobia. Bagaimanapun kolesterol dalam jumlah wajar sangat dibutuhkan oleh tubuh kita, baik untuk pertumbuhan sel (termasuk sel-sel otak) serta sintesis hormon seks dan vitamin D.

Pada manusia, kolesterol dapat disintesis sendiri di dalam tubuh, yaitu di bagian hati, korteks, adrenal, kulit, usus, testis, lambung, otot, jaringan adiposa, dan otak. Sekitar 17 persen dari berat kering otak terdiri atas kolesterol. Tanpa kolesterol, struktur otak tidak mungkin terbentuk dengan sempurna.

Menurut panduan yang dikeluarkan oleh National Heart, Lung and Blood Institute (NHLBI), kadar kolesterol total yang baik bagi tubuh manusia berada di bawah 200 mg/dl, HDL lebih dari 35 mg/dl, LDL kurang dari 130 mg/dl, dan trigliserida kurang dari 250 mg/dl. Kadar kolesterol di atas 200 mg/dl dapat menimbulkan ancaman berbagai penyakit, seperti aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah), stroke, dan penyakit jantung koroner.

Meskipun dianggap berbahaya, kolesterol tetap dibutuhkan oleh tubuh. Manusia rata-rata membutuhkan 1.100 miligram kolesterol per hari untuk memelihara dinding sel dan fungsi fisiologis lain. Dari jumlah tersebut 25-40 persen (200-300 mg) secara normal berasal dari makanan dan selebihnya disintesis oleh tubuh.

Karena itu, konsumsi kolesterol dalam batas wajar, yaitu tidak lebih dari 300 mg per hari sangat perlu dilakukan. Jadi, Anda tidak perlu khawatir dengan kadar kolesterol pada cumi. Sebab jika Anda menghindari cumi-cumi, berarti akan kehilangan zat gizi lain yang khasiatnya sangat besar bagi kesehatan tubuh.

Aktifkan Darah Putih
Seekor cumi-cumi dapat menghindar dari pemangsanya dengan gesit melalui pengerutan otot yang cepat. Jika gerakan cepat saja tidak cukup, awan tinta pekat dan gelap akan dikeluarkan dari dalam tubuhnya, sehingga musuh terkejut untuk beberapa saat. Kepanikan musuh tersebut memberikan waktu yang cukup bagi cumi-cumi untuk segera meloloskan diri.

Cairan tinta cumi-cumi bersifat alkaloid, sehingga tidak disukai oleh predator, terutama ikan. Cairan berwarna gelap ini mengandung butir-butir melanin atau pigmen hitam. Melanin alami adalah melanoprotein yang mengandung 10-15 persen protein. Melanin ini mengikat protein melalui asam amino yang mengandung sulfur, yaitu sistein.

Selain itu, cumi-cumi juga memiliki sistem perlindungan dengan cara mengubah-ubah warna kulit tubuh dengan cepat, kadang-kadang kebiruan, putih, merah, atau cokelat. Perubahan warna ini terjadi karena adanya kromatofor yang merupakan kantong elastis berisi pigmen merah atau kuning.

Sel-sel pigmen yang elastis ini dikelilingi oleh ikatan sel-sel otot yang dapat berkontraksi dengan cepat, sehingga sel-sel pigmen menjadi besar dan mengakibatkan warnanya lebih jelas. Mekanisme ini mengakibatkan cumi-cumi dapat berubah warna dengan cepat bila mendapat rangsangan dari luar. Sistem perubahan warna ini juga digunakan cumi-cumi sebagai sarana komunikasi.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hiroki University Jepang, tinta cumi-cumi dan sotong mempunyai banyak kegunaan, yaitu dapat mengaktifkan sel darah putih untuk memerangi tumor. Hal tersebut telah diujicobakan pada 15 ekor tikus yang mengidap penyakit tumor ganas. Tikus itu diberikan suntikan tiga dosis cairan tinta sotong, dan hasilnya, hanya tiga tikus yang mati, sisanya tetap hidup.

Sementara itu, sebagai kontrol, 15 tikus lainnya yang juga mengidap penyakit tumor ganas, tidak diberikan suntikan serupa, dan semuanya mati dalam jangka waktu tiga minggu. Belum ada kepastian secara medis tinta cumi-cumi dan sotong dapat mengobati kanker atau tumor, tetapi tinta cumi-cumi diduga mengandung banyak vitamin, yaitu vitamin A.

Selama ini tinta cumi-cumi belum banyak dikenal, terutama dalam industri jasa boga. Tinta cumi-cumi sering tidak dibuang dan dibiarkan di dalam daging cumi. Namun, beberapa negara, seperti Italia, telah menggunakan tinta cumi sebagai salah satu bumbu masakan pasta. Di Jepang, kantong tinta cumi-cumi (sepio melanin) yang berwarna hitam dipakai sebagai pengawet dan meningkatkan flavor pada cumi asin.

Bila Anda menyukainya, tinta tersebut tidak perlu dibuang dari cumi, tetapi dapat dimakan. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan tentang zat tinta yang pekat itu. Beberapa orang justru menganggap zat tinta tersebut penting untuk peningkat cita rasa.

Penulis : Prof. DR.Made Astawan, Dosen Departemen Teknologi Pangan Dan Gizi IPB

Sesuatu yang tidak hidup dan tidak mati. Berukuran sangat kecil melebihi ukuran bakteri. Namun, virus juga berperan sebagai sumber penyakit. Mari disimak ciri – ciri virus.

1. Memiliki bentuk T, Polyhedral, Amplop, Kapsid Berpilin.
2. Berukuran sekitar 0.02 mikron
3. Dalam keadaan biasa hanya sebagi senyawa kimia biasa. Namun dalam inang berubah menjadi makhluk hidup yang berbahaya.
4. Tidak mengalami metabolism
5. Dalam tubuh hanya terdiri dari satu asam nukleat (DNA atau RNA saja).
6. Tubuh dilapisi oleh plasmid yang berfungsi sebagai pelindung tubuh.
7. Memiliki enzim lisozim untuk mengambil alih substansi inti sel dan enzim hipolitik yang berfungsi untuk menghancurkan dinding sel.


DAUR HIDUP

Virus memiliki dua daur hidup, yaitu daur litik dan daur lisogenik.

a. Daur Litik
1. Partikel virus menempel pada dinding sel inang.
2. Lalu Asam Nukleat virus masuk kedalam sel inang
3. Asam nukleat langsung melakukan pengambilalihan fungsi kerja inti sel.
4. Asam Nukleat melakukan perakitan komponen virus baru.
5. Setelah partikel virus baru terbentuk, Virus tersebut keluar dari sel inang dangan merusak dinding sel. Sel yang ditempati virus bisa mati.

Daur ini terjadi apabila sel inang dalam kondisi tidak sehat.

b. Daur Lisogenik
1. Partikel virus menempel pada dinding sel inang.
2. Lalu Asam Nukleat virus masuk kedalam sel inang
3. Asam nukleat Bergabung kedalam inti sel. Ikut membelah ketika sel membelah.
4. Asam nukleat virus ikut membelah ketika sel membelah.
5. Setelah sel membelah, kemudian asam nukleat sel mulai mngambil alih fungsi kerja inti sel.
6. Asam Nukleat melakukan perakitan komponen virus baru.
7. Setelah partikel virus baru terbentuk, Virus tersebut keluar dari sel inang dangan merusak dinding sel. Sel yang ditempati virus bisa mati.

Daur ini terjadi apabila sel inang dalam keadaan sehat.


KLASIFIKASI VIRUS

Virus diklasifikasikan menurut asam nukleat dan sel inang. Menurut Asam Nukleat dibagi menjadi Virus RNA (Contoh : Influenza) dan Virus DNA (Contoh : Adenovirus). Menurut Sel inang dibagi menjadi Virus Hewan (menyerang hewan), Virus Tumbuhan (menyerang tumbuhan), Virus Manusia (menyerang manusia), Virus Bakteri (menyerang bakteri).


PERANAN VIRUS
1. Penyebab penyakit hewan, contoh : Rabies.
2. Penyebab penyakit tumbuhan, contoh : Tobacco Mosaic Virus.
3. Penyebab penyakit manusia, contoh : AIDS
4. Virus yang dilemahkan bisa dijadikan vaksin, contoh : vaksin polio.

Ikan merupakan anggota animalia yang termasuk kedalam filum chordata dan subfilum vertebrata. Jadi ikan memiliki ciri – ciri sebagai berikut.

1. Memiliki celah faring.
2. Memiliki chorda dorsalis di bagian vertebra.
3. Bernafas dengan insang.
4. Hidup di air tawar, payau, dan laut.
5. Memiliki sirip dalam tubuhnya sebagai alat gerak.


REPRODUKSI IKAN

Ikan melakukan proses reproduksi eksternal atau pembuahan diluar tubuh. Telur dari betina melalui lubang urogenital dikeluarkan ke luar. Pada saat itu pula sel sperma jantan dikeluarkan. Maka terjadilah pembuahan di luar tubuh. Dan dari pembuahan tersebut tumbuh individu baru.


KLASIFIKASI IKAN

Ikan diklasifikasikan ke dalam 3 kelas, yaitu:
1. Kelas Agnata atau ikan tanpa rahang.
Anggota agnate adalah ikan – ikan yang tidak memiliki rahang. Hidup menempal pada sesuatu. Biasanya hidup parasit pada ikan lain. Contoh : lamprey.

2. Kelas Placodermi
Kelas ikan yang memiliki rahang menggantung.

3. Kelas Chodrichthyes
Kelas ikan bertulang rawan. Anggota kelas ini merupakan ikan – ikan yang memiliki rangka tubuh tersusun oleh tulang rawan. Hidupnya di laut. Contoh : Ikan Hiu, Ikan Pari.

4. Kelas Osteichthyes
Kelas ikan bertulang rawan. Anggota dari kelas ini adalah ikan yang memiliki rangka tubuh tersusun oleh tulang keras. Hidup di air tawar, laut, payau. Contoh : Ikan Gurami, Ikan Lele.


PERANAN IKAN
1. Sebagai bahan makanan.
2. Sebagai daya tarik wisata bahari.
3. Usaha pemancingan
4. Pemuas hobi.
5. Usaha perikanan
6. Sebagai ikan hias.

Burung atau unggas sering kali kita temui sehari- hari. Dari yang bisa terbang maupun yang tidak bisa terbang. Burung merupakan anggota animalia yang masuk kedalam filum chordata, subfilum vertebrata. Ciri – cirinya bisa disimak dibawah.

1. Memiliki celah faring.
2. Memiliki chorda dorsalis di bagian vertebra.
3. Bernafas dengan paru - paru
4. Memiliki pundi – pundi udara. Berguna sebagai udara pernafasan saat terbang.
5. Memiliki tembolok untuk mencerna batu.
6. Tubuh diselimuti oleh bulu.
7. Memiliki bulu terbang dan bulu bawah.
8. Burung tidak memiliki gigi namun memiliki ekor.


REPRODUKSI AVES

Burung merupakan hewan ovipar atau bertelur. Telur burung sangat keras. Selama bentuk telur dierami oleh induk betina sampai menetas. Setelah menetas akan tumbuh menjadi individu baru.


KLASIFIKASI AVES

1. Ordo Galliformes, contoh : Ayam, Kalkun.
2. Ordo Psittaciformes, contoh : Kakaktua, Betet.
3. Ordo Passeriformes, contoh : Kutilang.
4. Ordo Columbiformes, contoh : Merpati, Perkutut.
5. Ordo Strigiformes, contoh : Burung Hantu.
6. Ordo Piciformes, contoh : Burung Pelatuk.
7. Ordo Gelliformes, contoh : Burung Merak.
8. Ordo Falconiformes, contoh : Elang.
9. Ordo Casuariformes, contoh : Kasuari.
10. Ordo Struthioniformes, contoh : Burung Unta.


PERAN AVES

Peranan burung dalam kehidupan sehari – hari adalah :
1. Sebagai bahan makanan.
2. Berperan dalam penyerbukan.
3. Sebagai hewan peliharaan.
4. Kicau dan bulunya bisa dijadikan hiasan.

Serangga merupakan kelompok hewan dengan anggota terbanyak. Serangga memiliki tubuh yang terdiri dari kepala (cephal), dada (torak), dan perut (abdomen). Memiliki sepasang rahang atas dan bawah. Serangga bernafas dengan trakea. Kaki serangga terletak didada sebanyak tiga pasang (hexapoda). Memiliki lima jenis mulut, yaitu : mulut menggigit dan menusuk (nyamuk), mulut menghisap (nyamuk), mulut menggigit dan menjilat (lebah), mulut menggigit (belalang). Alat ekresi serangga berpa pembuluh malpighi. Saraf sistem tangga tali. Indra penglihatan berupa mata majemuk (mata faset) dan mata tunggal. Indra pembau terdapat di antenna disebut kemoreseptor. Peredaran darah terbuka. Serangga hidup di darat.

REPRODUKSI INSECTA

Serangga berkembang biak secara seksual dan menghasilkan telur. Telur menetas menjadi individu baru. Namun, pada jenis lalat terdapat keunikan tersendiri. Lalat mengalami parthenogenesis dalam reproduksinya. Parthenogenesis adalah dimana suatu induk betina bisa menghasilkan telur tanpa dibuahi sang jantan. Telur ini menetas menjadi individu baru.

Dalam hidupnya serangga ada yang mengalami metamorfosis dan tidak mengalami metamorfosis. Metamorfosis adalah proses perubahan – perubahan bentuk menuju bentuk dewasa. Serangga yang tidak mengalami metamorphosis adalah ordo thysanura, contohnya kutu buku. Serangga yang mengalami metamorfosis dibedakan lagi menjadi Metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.

Metamorfosis sempurna berarti mengalami suatu perubahan bentuk yang nyata atau atar bentuk itu jelas bedanya. contoh : pada kupu – kupu setelah larva akan menjadi pupa dan imago (dewasa). Metamorfosis tidak sempurna berarti mengalami suatu perubahan bentuk yang semu atau perubahan yang terjadi hanya menghilangkan bagian – bagian tubuh yang sudah tidak diperlukan lagi. Contoh : pada lalat setelah larva menjadi nimfa kemudian dewasa.

KLASIFIKASI INSECTA

Serangga dibagi menjadi dua subkelas yakni pterigota dan apterigota.
1. Subkelas apterigota.
Anggotanya memiliki bercirikan tidak memiliki sayap, tidak mengalami metamorfosis. Subkelas ini memiliki satu ordo, yaitu Ordo thysanura. Contohnya kutu buku.

2. Subkelas pterigota.
Subkelas kelas ini terdiri dari serangga bersayap dan bermetamorfosis. Subkelas ini dibagi menjadi beberapa ordo.
a. Ordo Isoptera.
Bercirikan : sayap merupakan tonjolan tubuh, mengalami metamorfosis tidak sempurna, mulut menggigit, bermata rudimen, sayap depan belakang sama. Contoh : rayap.
b. Ordo Odonata
Bercirikan : sayap merupakan tonjolan tubuh, mengalami metamorfosis tidak sempurna, mulut menggigit, bermata faset (majemuk), sayap depan belakang sama. Contoh : capung.
c. Ordo Orthoptera
Bercirikan : sayap merupakan tonjolan tubuh, mengalami metamorfosis tidak sempurna, mulut menggigit, urat lurus, sayap depan belakang tidak sama. Contoh : belalang.
d. Ordo Homoptera
Bercirikan : sayap merupakan tonjolan tubuh, mengalami metamorfosis tidak sempurna, mulut menghisap, sayap depan belakang sama (transparan). Contoh : tonggeret.
e. Ordo Hemiptera
Bercirikan : sayap merupakan tonjolan tubuh, mengalami metamorfosis tidak sempurna, mulut menghisap, sayap depan belakang tidak sama. Depan setengah keras, sayap belakang setengah lunak. Contoh : kepik air.
f. Ordo Coleptera
Bercirikan : sayap seolah sempurna, mengalami metamorfosis sempurna, mulut menggigit, sayap depan belakang tidak sama. Sayap depan tebal dan keras. Contoh : kumbang.
g. Ordo Neuroptera
Bercirikan : sayap seolah sempurna, mengalami metamorfosis sempurna, mulut menggigit, sayap seperti jala. Contoh : undur - undur.
h. Ordo Diptera
Bercirikan : sayap seolah sempurna, mengalami metamorfosis sempurna, mulut menghisap, sayap selaput, sayap ada dua. Contoh : nyamuk.
i. Ordo Lepidoptera
Bercirikan : sayap seolah sempurna, mengalami metamorfosis sempurna, mulut menghisap, sayap selaput, sayap ada empat, sayap bersisik. Contoh : kupu - kupu.
j. Ordo Hymenopora
Bercirikan : sayap seolah sempurna, mengalami metamorfosis sempurna, mulut menghisap, sayap selaput, sayap ada empat, sayap tidak bersisik. Contoh : nyamuk.

PERAN INSECTA
Serangga banyak berperan dalam kehidupan sehari – hari. Diantaranya :
1. Membantu dalam penyerbukan tumbuhan.
2. Sebagai hiasan rumah.
3. Sebagai bahan kerajinan
4. Sebagai vector penyakit
5. Merusak kayu.
6. Hewan pembersih.
7. Umpan pancing.
8. Hama tanaman.
9. Menghasilkan madu.

Minum teh tiga cangkir atau lebih setiap hari sama sehatnya dengan minum cukup air putih. Selain itu, masih ada tambahan manfaat lain dari konsumsi teh, yakni mencegah penyakit jantung dan kanker.

Manfaat ekstra dari teh berasal dari flavonoid, antioksidan yang ditemukan dalam berbagai tanaman, termasuk daun teh. Berbagai penelitian menunjukkan flavonoid efektif untuk mencegah kerusakan sel.

Pakar nutrisi Dr Carrie RUxton dan timnya dari Kings College London, menganalisa hasil penelitian mengenai dampak konsumsi teh bagi kesehatan. Mereka menemukan bukti bahwa minum teh tiga cangkir per hari bisa mengurangi risiko terkena serangan jantung.

Keuntungan lain dari minum teh adalah mencegah kanker, melindungi gigi dari plak dan menguatkan tulang. "Minum teh lebih baik dari minum air karena teh tak cuma mengganti cairan tubuh tapi juga mengandung antioksidan, sehingga kita dapat manfaat ekstra," kata Dr.Ruxton.

Selama ini teh diduga justru menyebabkan dehidrasi. "Studi pada kafein memang menunjukkan pada dosis sangat tinggi bisa menyebabkan dehidrasi, tapi secangkir teh atau kopi kental pun kita masih mendapatkan manfaat pengganti cairan," katanya.

Akan tetapi, teh juga bisa menganggu penyerapan zat besi dari makanan. Karena itu orang yang menderita anemia tidak disarankan untuk minum teh pada saat makan.

By SHAKIRA


D
You’re a good soldier
A
Choosing your battles
Bm
Pick yourself up
G
And dust yourself off
And back in the saddle

D
You’re on the frontline
A
Everyone’s watching
Bm
You know it’s serious
G
We’re getting closer
This isnt over

D
The pressure is on
A
You feel it
Bm
But you’ve got it all
G
Believe it
*courtesy of Chordlaguindonesia.com
D
When you fall get up
Oh oh…
A
And if you fall get up
Eh eh…

Bm
Tsamina mina
Zangalewa
G
Cuz this is Africa

D
Tsamina mina eh eh
A
Waka Waka eh eh
Bm
Tsamina mina zangalewa
G
This time for Africa

D
Listen to your god
A
This is our motto
Bm
Your time to shine
G
Dont wait in line
Y vamos por Todo

D
People are raising
A
Their Expectations
Bm
Go on and feed them
G
This is your moment
No hesitations

D
Today’s your day
A
I feel it
Bm
You paved the way
G
Believe it

D
If you get down
Get up Oh oh…
A
When you get down
Get up eh eh…

Bm
Tsamina mina zangalewa
G
This time for Africa

D
Tsamina mina eh eh
A
Waka Waka eh eh

Bm
Tsamina mina zangalewa
G
Anawa aa

D
Tsamina mina eh eh
A
Waka Waka eh eh
Bm
Tsamina mina zangalewa
G
This time for Africa

Diabetes melitus atau kencing manis telah menjadi masalah kesehatan dunia. Jumlah penderita penyakit ini terus meningkat drastis, termasuk di Indonesia. Salah satu upaya pencegahan yang bisa dilakukan adalah pengaturan pola makan yang baik.

Dari strategi tersebut, berbagai penelitian telah menunjukkan, mengganti jenis makanan yang dikonsumsi efektif untuk mengontrol kadar gula darah. Salah satunya adalah dengan mengganti nasi putih dengan nasi merah atau roti dari serelia utuh.

Publikasi terbaru dari peneliti Harvard yang dimuat dalam Archives of Internal Medicine menyebutkan, beras merah dan bahan makanan dari serelia utuh merupakan pilihan yang lebih sehat bagi penderita diabetes karena menaikkan gula darah perlahan-lahan.

Pengetahuan mengenai manfaat beras merah untuk diabetes memang bukan hal baru, namun hingga kini nasi putih masih jadi favorit banyak orang. Dalam sebuah penelitian terhadap 200.000 orang Amerika diketahui, mereka yang makan nasi putih memiliki risiko diabetes 17 persen lebih tinggi dibanding yang jarang makan nasi.

Sebaliknya, orang yang makan beras merah risikonya untuk terkena diabetes turun hingga 11 persen. Manfaat yang sama juga ditemukan jika kita mengganti nasi putih dengan serelia utuh, termasuk roti atau pasta.

Konsumsi bahan pangan yang tinggi serat berhasil menurunkan risiko diabetes karena dapat menurunkan level gula darah dan insulin serta mengurangi risiko progresi buruknya toleransi glukosa pada diabetes tipe 2.

Seperti halnya serelia utuh, beras merah juga kaya serat dan menghasilkan energi secara bertahap atau disebut juga memiliki indeks glikemik rendah. Karena itu, para ahli menyerukan agar 70 persen kebutuhan karbohidrat kita dipenuhi dari beras merah atau serelia utuh.

Kekurangan ataupun kelebihan asupan yodium dapat mengakibatkankan gangguan pada kelenjar tiroid. Lalu, berapa banyak yodium yang mestinya kita konsumsi?

Menurut standar internasional Food and Drug Administration (FDA), konsumsi yodium maksimal untuk seseorang kurang lebih sekitar 150 mikogram (mkg) per hari. Menurut Mulyadi Tedjapranata, Direktur Medizone Clinic Jakarta Selatan, konsumsi itu bisa diperoleh dari mengkonsumsi satu hingga satu setengah sendok makan garam yodium.

Tetapi, walaupun hanya cukup mengkonsumsi sedikit, banyak orang yang menderita gangguan kekurangan yodium. Mulyadi berkata bahwa kekurangan yodium ini biasanya terjadi pada penduduk yang tinggal daerah pegunungan. "Berdasarkan angka statistik internasional, saat ini masih ada sekitar 2,3 miliar penduduk dunia yang mengalami kekurangan yodium," ungkap Mulyadi.

Dalam memenuhi asupan yodium tidak hanya bisa memenuhinya dengan mengkonsumsi garam. Yodium bisa didapat dari berbagai makanan lain misalnya ikan, cumi-cumi, dan kerang. Yodium bisa juga ditemukan pada makanan seperti telur, susu, dan daging. Namun, makanan tersebut mengandung yodium tidak sebanyak garam yodium.

Patut diingat garam atau berbagai bahan makanan beryodium dalam memasak tidak boleh sembarangan. Sebab, kalau sembarangan memasaknya, kandungan yodiumnya bisa berkurang bahkan hilang. Akhirnya, konsumsi garam atau makanan beryodium masih kurang. Akibatnya, hanya rasa asin yang didapat tanpa ada zat yang bermanfaat bagi tubuh.

Ingat, yodium adalah zat yang cepat menguap apabila terpancar sinar matahari, kandungan yodium pada garam cepat menguap pun bila bersentuhan dengan panas saat dimasak. Selain harus dimasak dengan benar, yodium harus dikonsumsi sejak dini. Asupan yodium dibutuh sejak masih dalam kandungan karena yodium berhubungan erat dengan kecerdasan anak.

Seorang anak berpotensi menderita cacat mental, jika si ibu ketika hamil mengalami kekurangan yodium. Untuk informasi, yodium sangat berhubungan erat dengan pertumbuhan sel pembentuk otak (neuron). "Karena kekurangan yodium, maka pertumbuhan sel otak anak juga terhambat dan menyebabkan cacat mental," kata Mulyadi.

Selamat mencoba semoga bisa bermanfaat. Sehingga hidup bisa lebih terasa tenang dan tentram. Bisa menikmati indahnya kehidupan sehari – sehari.

Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar didunia. Kawasan ini terdapat beragam flora fauna yang beragam. Tersebar dari sabang sampai merauke, dai sabang sampai rote. Flora – fauna langka pun juga masih tersisa disini walaupun ada pula yang sudah punah. Menurut Weber persebaran flora fauna Indonesia terbagi menjadi tiga wilayah. Yaitu : Orientalis, Peralihan, Australis.

FLORA INDONESIA

Indonesia merupakan salah satu Negara yang kaya akan flora. Di sini terdapat flora yang beragam. Flora Indonesia termasuk kedalam fitogeografik Malesiana. Pada wilayah Jawa, Sumatra, Kalimantan didominasi oleh tumbuhan biji bersayap (Dypterocarpaceae) seperti Jati, Mahoni, Meranti. Pantainya terdapat hutan bakau. Wilayah ini juga terdapat hutan tropis, hutan monsun tropik, savanna tropis. Pada wilayah Indonesia tengah terdapat savana tropis, hutan pegunungan dan hutan campuran. Pada wilayah Indonesia timur didominasi hutan tropis seperti yang terjadi di Australia utara. Wilayah ini ditumbuhi oleh Kayu putih (Eucalyptus sp.).

FAUNA INDONESIA

Seperti halya flora, Fauna Indonesia juga beragam dan tersebar di tiga wilayah Orientalis, Peralihan, dan Autralis. Pada mulanya Wallacea membagi persebaran di Indoneia menjadi 2 wilayah. Namun, beberapa tahun kemudia Weber merubahnya menjadi 3 wilayah. Pada wilayah Orientalis terdapat hewan mamalia berplasenta seperti Gajah, Harimau, Badak. Burung di daerah ini memiliki kicau yang bagus. Hewan endemiknya adalah Badak jawa. Pada wilayah Peraliahan terdapat hewan peralihan antara oriental dan australis serta kebanyakan endemik. Contohnya Anoa, Maleo, Komodo, Babirusa. Pada wilayah Australis terdapat hewan berkantong seperti kanguru dan walabi. Burungnya berbulu indah seperti seperti cendrawasih dan kakaktua. Daerah lautnya terdapat banya plankton sehingga dihuni oleh banyak jenis ikan. Contohnya lumba – lumba, paus, layaran atau marlin.


Siapa yang tak pernah atau belum mengetahui manga. Mangga mengandung protein, lemak, vitamin, mineral, macam-macam asam, tanin, zat warna, dan zat volatil. Zat volatil inilah yang memberikan aroma harum khas pada mangga.

Karbohidrat daging buah mangga terdiri atas gula sederhana (sukrosa, glukosa, fruktosa) pati, dan selulosa. Gula berperan dalam memberikan rasa manis dan penghasil energi yang dapat segera digunakan oleh tubuh.

Kadar pati mangga masak lebih sedikit daripada mangga mentah karena telah banyak diubah menjadi gula. Serat pangan jadi bagian dari karbohidrat, terutama selulosa dan pektin.

Mangga mengandung vitamin A, B kompleks terutama B1,B2, B3, dan B6 serta vitamin C. Mangga muda mengandung vitamin C lebih tinggi daripada mangga matang, tapi kadar vitamin A yang dimiliki lebih rendah.

Mangga juga mengandung mineral, kalsium, besi, magnesium, fosfor, potasium, sodium, seng, tembaga, mangan, selenium. Mangga memiliki rasio antara Na dan K rendah, sehingga aman dikonsumsi penderita darah tinggi.

Beberapa senyawa asam (terutama asam sitrat) berjasa terhadap rasa asam, berkisar 0,13 - 0,71 persen. Kolaborasi kadar gula tinggi dan rasa asam inilah yang menyebabkan mangga dapat merangsang selera makan.
Selamat mencoba semoga bisa bermanfaat. Sehingga hidup bisa lebih terasa tenang dan tentram. Bisa menikmati indahnya kehidupan sehari – sehari.

Bertahun-tahun lamanya penderita diabetes disarankan untuk menghindari makanan dan minuman bergula karena dikhawatirkan akan lebih cepat meningkatkan kadar gula darah. Tetapi, penelitian memperlihatkan bahwa hal ini tidak benar. Semua karbohidrat, termasuk juga gula dapur, mempengaruhi glukosa darah dengan cara yang hampir sama.

Karbohidrat tidak bergantung pada jenis yang dimakan, tetapi lebih pada porsi yang diasup. Jika konsumsi karbohidrat lebih banyak dari biasa, maka kemungkinan ada ketidak cukupan persediaan insulin untuk membawa kelebihan gula ke dalam sel, yang mengakibatkan meningkatnya kadar gula darah.

Salah satu cara mengatur gula darah adalah dengan mengkonsumsi jumlah karbohidrat yang sama pada waktu-waktu tertentu setiap hari. Paling baik mengonsumsi campuran karbohidrat kompleks dan sederhana.

Manfaat karbohidrat kompleks (tepung) adalah tubuh memerlukan waktu lebih lama untuk menguraikannya menjadi gula. Ini berarti, gula memasuki aliran darah dengan laju kecepatan yang lebih stabil. Dalam karbohidrat tambahkan makanan lain yang berserat tinggi. Semakin banyak serat yang dikandung makanan, semakin perlahan proses pencernaannya dan semakin lambat peningkatan kadar gula darah.

Sumber karbohidrat kompleks antara lain padi-padian (beras, jagung, gandum), umbi-umbian, sagu, dan sebaginya. Karbohidrat sederhana adalah produk gula itu sendiri atau yang mudah dicerna menjadi gula, misalnya madu, sirup, cake, dan selai, lebih cepat digunakan tubuh sebagai energi sehingga cepat menimbulkan rasa lapar.

Selamat mencoba semoga bisa bermanfaat. Sehingga hidup bisa lebih terasa tenang dan tentram. Bisa menikmati indahnya kehidupan sehari – sehari.

The Red Algae are one of the oldest groups of eukaryotic algae, and also one of the largest, with about 5,000–6,000 species of mostly multicellular, marine algae, including many notable seaweeds. Other references indicate 10,000 species.

CHARACTHERISTIC of RED ALGAE

1. Eukaryotic cells without flagella and centrioles
2. Using floridean starch as food reserve
3. Having cell walls contained cellulose and latex
4. Have phycobiliproteins as accessory pigments (giving them their red color)
5. Have chloroplasts lacking external endoplasmic reticulum and containing unstacked thylakoids
6. Most red algae are also multicellular, macroscopic, marine, and have sexual reproduction

Example Organisms and Functions of Red Algae(Rhodophyta)
1. Chondrus crispus

Functions : Produce the karagen. It’s use as bahan penyamak kulit, obat pencuci rambut, and bahan pembuat krem.

2. Euchema spinosum

Functions : Produce gelatin which called agar-agar. It’s use as untuk pengental dalam banyak makanan, perekat tekstil, sebagai obat pencahar (laksatif), atau sebagai makanan penutup

3. Atractophora hypnoides
4. Gelidiella calcicola
5. Palmaria palmata

Reproduction of Red Algae

Red Algae can to reproduce asexually and sexually.
• Breeding of red algae vegetative place with the formation of haploid spores produced by a sporangium or talus diploid algae. These spores then grow into a male or female algae are haploid cells.

• Breeding generative Oogamy red algae, fertilization female sex cell (ovum) by the male sex Cells (spermatium). Male breeding tool called spermatogonia that produce spermatium not berflagel. While the female genitals is called karpogonium, which produces ova. Results fertilization spermatium cell is an ovum by a diploid zygote. Furthermore, the zygote that will grow into a new algae that produces aplanospora with meiotic division. Haploid spores grow into gamete-producing algae. So the red algae occur in the descendants of rotation sporofit and gametophyte.

Setiap hari kita selalu berinteraksi dengan makhluk hidup dan tak hidup yang ada disekitar kita. Memang di dunia ini banyak sekali variasi – variasi makhluk hidup. Oleh sebab itu, variasi – variasi tersebut memunculkan keanekaragaman makhluk hidup. Keanekaragaman ini dibedakan menjadi keanekaragaman tingkat gen, keanekaragaman tingkat spesies, dan keanekaragaman tingkat ekosistem.

KEANEKARAGAMAN TINGKAT GEN

Keanekaragaman tingkat gen ini merupakan variasi – variasi makhluk hidup yang berbeda namun masih dalam satu spesies.

Misalnya, manusia. Manusia memiliki nama spesies Homo sapiens. Kita lihat, manusia itu memiliki variasi – variasi dalam masing – masing individu meskipun adalah anak kembar. Sehingga setiap manusia memiliki ciri – ciri yang berbeda walupun masih dalam satu spesies.

Contoh lain keanekaragaman tingkat gen adalah keanekaragaman manga (Mangivera indica), keanekaragaman pisang (Musa sp.).

KEANEKARAGAMAN TINGKAT SPESIES

Keanekaragaman tingkat spesies merupakan keanekaragaman makhluk hidup yang terjadi pada satu genus. Keanekaragaman ini bercirikan dengan adanya makhluk hidup yang memiliki genus sama namun keterangan spesies berbeda.

Misalnya pada kenakeragaman kucing. Pada genus panthera terdapat makhluk hidup yang keterangan spesiesnya bebeda satu sama lain. Seperti Harimau (Panthera tigris), Macan tutul (Panthera pardus), Singa (Panthera leo). Pada genus felis terdapat Kucing lynk (Felis lynk), Kucing Anggora (Felis domesticus).

KEANEKARAGAMAN TINGKAT EKOSISTEM

Keanekaragaman tingkat ekosistem meupakan keanekaragaman makhluk hidup dalam satu family namun memiliki tempat hidup yang berbeda. Keanekaragaman ini bercirikan dengan adanya kumpulan nama spesies makhluk hidup yang berbeda namun masih dalam satu family.


Misalnya pada Family Graminae terdapat makhulk hidup seperti Padi (Oryza sativa), Jagung (Zea Mays), Tebu (Schassarum officinarum). Pada Family Leguminoceae terdapat makhluk hidup seperti Kacang tanah (Ascaris hypogea), Kacang kapri (Pisum sativum).

Vitamin B lebih terkenal sebab manfaatnya untuk menjaga kesehatan otak. Namun menurut studi terbaru terlihat bahwa vitamin B mampu menurunkan risiko kanker paru - paru, bahkan pada perokok sekalipun.

Riset terhadap 400.000 orang memperlihatkan bahwa kadar vitamin B6 dan asam amino methionin yang cukup dalam tubuh akan mengurangi risiko kanker paru - paru mencapai setengahnya. Walaupun demikian, para ahli menegaskan bahwa berhenti merokok jauh lebih efektif untuk mencegah kanker paru - paru.

"Menambah asupan vitamin B tidak akan pernah sama efeknya dengan jika kita berhenti merokok," aku Dr.Panagiota Mitrou dari World Cancer Research Fund.

Riset yang masih awal ini tentu membutuhkan riset lanjutan untuk membuktikan apakah vitamin yang terdapat dalam kacang-kacangan, ikan, dan daging ini memang efektif mencegah kanker paru – paru.

Meskipun begitu, para purna perokok atau orang yang tidak pernah merokok tetap bisa melakukan hal yang positif, seperti mencukupi kebutuhan vitamin B, untuk mengurangi risiko kanker paru – paru.

Selamat mencoba semoga bisa bermanfaat. Sehingga hidup bisa lebih terasa tenang dan tentram. Bisa menikmati indahnya kehidupan sehari – sehari.

Rasa marah seringkali menghampiri kita. Terutama ketika kita sedang dalam kondisi yang tertekan dan dirugikan. Menurut orang – orang marah mengakibatkan orang cepat untuk itu mereka berusaha untuk menahan marah. Daripada dampak negatif marah terus dipelihara, lebih baik kita tenangkan diri kita dengan melahap karbohidrat ber indeks glikemik rendah.

Menurut Dr.Patrick Holford, ahli nutrisi Inggris dan pemilik Institute for Optimum Nutrition, karbohidrat akan merangsang pembentukan L-tryphotan, yang akan diubah oleh otak menjadi serotonin yang menyenangkan.

Apabila karbohidrat yang kita asup adalah karbohidrat berindeks glikemik tinggi, Glukosa dalam darah akan meningkat, lalu turun tajam. Dan akhirnya, pankreas akan bekerja keras berulangkali untuk menetralkan insulin ini. Untuk membantu meringankan kerja pankreas, kita dianjurkan mengasup karbohidrat dengan glikemik rendah, di bawah angka 55. Misalnya, apel, ubi, dan gandum. Jenis makanan ini juga tidak membuat lemak cepat menumpuk.

Tambah juga asupan anda dengan buah berry dan jeruk. Asupan 1.000 mg vitamin C dapat menurunkan kadar kortisol dalam darah. Kortisol adalah hormon yang dilepaskan oleh otak ketika kita sedang stres. Jika hormon ini kadarnya turun, tingkat stres otomatis ikut turun.
Selamat mencoba semoga bisa bermanfaat. Sehingga hidup bisa lebih terasa tenang dan tentram. Bisa menikmati indahnya kehidupan sehari – sehari.

CIRI – CIRI
1. Triplobastik Selomata
2. Simetri radial (dewasa), simetri bilateral (muda)
3. Memiliki system kaki ambulakral (Kaki pembuluh air) untuk bergerak, terdiri dari medroporit(lubang air); saluran batu; saluan cincin bercabang jadi saluran radial dan bilateral; kaki tabung yang memiliki cakram penghisap.
4. Tubuh tersusun dari zat kapur.
5. Memiliki pediselaria sebagai alat pembersih debu, menangkap mangsa, mengeluarkan racun
6. Alat pernapasan berupa paru – paru kulit, permukaan tubuh, kaki ambulakral, pohon respirasi.
7. Gonokoris
8. Sistem pencernaan sederhana, meskipun ada yang tidak punya mulut dan anus.

KLASIFIKASI
a. Kelas Asteroidea (Bintang Laut)
Merupakan Echinodermata yang memiliki lengan lima. Tubuh bagian atas (aboral) memiliki anus, bagian bawah (oral) memiliki mulut, madeporit, lubang kelamin.

Tubuh tersusun duri yang pendek dan tumpul, pada dasar terbentu pediselaria. Ekskresi oleh amebosit dalam cairan selom keluar dari dinding insang kulit. Respirasi terjadi pada insang kulit yang berupa gelembung insang pada papula (insang halus). Kelamin terisah. Fertilisasi sperma dan ovum menghasilkan larva bipinaria. Pencernaan berupa mulut, usus, dan anus. Saraf terdiri dari batang saraf radial pada tiap lengan yang menjulur pada kaki ambulakral.
Contoh : Bintang laut merah (Asterias sp.), Cullitin sp.

b. Kelas Echinoidea (Landak Laut)
Memiliki tubuh yang bulat, gepeng, tak berlengan, dan terdiri dari pediselaria berbentu catut. Bagian oral terdiri dari Mulut dikelilingi 5 gigi tajam dan kuat yang ditopang 5 rangka samping (lentera aristoteles). Bagian aboral terdiri dari anus, madeporit, lubang kelamin. Reproduksi seksual, fertilisasi menghasilkan larva plutea.

Hidup di sela – sela batuan pantai. Bergerak dengan kaki ambulakral. Contoh : Bulu babi.

c. Kelas Ophiuridea (Bintang Ular laut)
Lengan berjumlah 5 atau kelipatannya dan lebih panjang. Bagian lateral saja yang memiliki duri. Ambulakral kecil disebut tentakel dilenkapi dengan alat hisap.
Tidak memiliki anus tapi memiliki mulut. Lambung berbentuk kantong. Sekitar mulut terdapat lipa pasang kantong kecil bercelah untuk respirasi. Bergerak dengan mengular. Daya regenerasi tinggi. Kelamin terpisah. Fertilisasi menghasilkan larva mikrospis bersilia (pluteus) yang selan jutnya bermetamorfosis membentuk bintang ular. Contoh : Ophiopholis aculeata.

d. Kelas Crinoidea (Lili Laut)
Berbentuk seperti tumbuhan. Memiliki lengan panjang (pinula). Tidak memiliki madeporit. Saraf berbentu cincin (pusat), cabang saraf di setiap lengan.

Memiliki daya regenerasi tinggi. Reproduksi seksual dan pembuahan berlangsung diluar tubuh. Telur menetap di pinula sampai menetas menjadi lava tak bermulut. Hidup parasite dan komensal. Contoh : Atendon sp.

e. Kelas Thuroidea (Mentumun Laut)
Tubuh lunak memanjang. Respirasi dengan pohon respirasi, mulut dikelilingi tentakel amburaklar. Tidak memiliki pediselaria. Beberapa jenis hermaprodit. Fertilisasi menghasilkan larva aurikularia. Habitat di dasar laut. Contoh : Teripang Hitam.

PERANAN ECHINODERMATA
1. Menjaga kebersihan laut
2. Bahan makanan
3. Sebagai hiasan.

CIRI – CIRI COELENTERATA
1. Memilki sifat sebagai hewan diploblastik (Hydrozoa, Scyphoza, Anthozoa) dan Tripoblastik (Ctenophora)
2. Tubuh simetri radial
3. Memiliki tentakel disekitar mulutnya.
4. Memilki dua bentuk tubuh medusa dan polip.
5. Memiliki sel penyengat yang disebut nematosita
6. Alat pencernaan adalah rongga pencernaan (enteron)
7. Sistem saraf difus.

REPRODUKSI
Reproduksi coelenterata secara seksual dan aseksual Seksual ditandai dengan masa medusa dan aseksual ditandai dengan masa polip. Pada Kelas Anthozoa, reproduksi secara aseksual dengan pembentuakan tunas dan fragmentasi serta seksual dengan fertilisasi.

KLASIFIKASI COELENTERATA
a. Kelas Hydrozoa
Anggota dari kelas ini secara umum mengalami metagenesis. Tubuhnya kecil. Kebanyakan hidup di laut. Contoh : Hydra, Pysalia, dan Obelia.

• Hydra
Hewan ini biasanya hidup soliter dan menempel pada ranting atau batang tumbuhan air. Reproduksi seksual dengan pembuahan ovum oleh spermatozoid. Kemudian menhasilkan zigot yang kemudian tumbuh menjadi larva bersilia (Planula). Planula menempel pada dasar perairan dan tumbuh menjadi polip.

• Obelia
Obelia hidup berkoloni. Mengalami metagenesis (fase polip and fase medusa). Setiap individu memiliki 2 jenis polip Gastrozoit untuk mencerna makanan dan Gonozoit untuk reproduksi.

b. Kelas Scyphozoa
Seluruh anggotanya hidup di laut. Tubuh seperti mangkok transparan. Mengalami fase medusa (planktonik) dan fase polip (sesil). Fase medusa lebih dominan. Contoh : Ubur – ubur.

c. Kelas Anthozoa
Tubuh berbentuk polip dan tidak mengalami metagenesis. Hidup pada perairan pantai dengan kedalaman 6 km. hidup soliter atau berkoloni. Contoh : Anemon Laut, Koral, Kipas laut.

• Anemon Laut
Biasanya anemone laut menempel pada suatu obyek dengan cakram kaki. Tubuh terdiri dari kaki (cakrampedal), batang tubuh, (koluma or skapus), and kapitulum (cakram oral). Hidup di perairan pantai sampai kedalaman of 99 m. Reproduksi seksual dengan pembuahan. Reproduksi aseksual dengan fragmentasi atau membentuk tunas.

• Coral
Tubuh tersusun atas kalsium karbonat (CaCo3). Dapat ditemukan pada daerah 28o LU – 28o LS. Dengan kedalaman kira - kira 35 m dan suhu sekitar 20o C, yang kaya oksigen. Reproduksi aseksual melalui tunas.

d. Class of Ctenophora
Ctenophora dibedakan atas 2 subkelas, yaitu :

• Subkelas Tentaculata (punya tentakel).
Terdiri atas beberapa ordo, antara lain :
1). Cydippida , tubuh bulat/oval, terdapat semacam tanduk. Contoh : Mertensia
2). Cobata , tubuh memadat dilengkapi dengan dua cuping oval,
contoh : Mnemiopsis, Bolinopsis dan Leucothea.
3). Cestida , tubuh seperti pita, contoh : Cestum dan Velamen
4). Platyctenida , tubuh pipih, contoh : Ctenoplana dan Coeloplana

• Subkelas muda (tak punya tentakel),
Berupa Ordo Beroida , tubuh kerucut atau silinder.
Contoh : Beroe

PERANAN COELENTEATA
1. Melindungi pantai dari abrasi.
2. Sebagai bahan makanan dan bahan kosmetik.
3. Sebagai daya tarik wisata bahari.
4. Dapat digunakan sebagai hiasan.
5. Sebagai tempat perlindungan dan perkembangbiakan ikan.

Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospemae) merupakan salah satu divisi tumbuhan berbiji selain tumbuhan berbiji terbuka. Tumbuhan ini memiliki biji yang tertutup oleh daun buah. Melakukan pembuahan ganda.

CIRI – CIRI TUMBUHAN BIJI TERTUTUP
1. Tumbuhan kormophyta
2. Tidak memiliki strobilus
3. Pembuahan ganda
4. Memiliki bunga yang digunakan sebagai tempat reproduksi
5. Biji tertutup daun buah

REPRODUKSI TUMBUHAN BERBIJI TERTUTUP

Reproduksi tumbuhan berbiji tertutup secara seksual dan aseksual. Aseksual berupa stek, merunduk, cangkok, kultur jaringan. Seksual melalui pembuahan antara sperma dan ovum yang terjadi di dalam bakal buah (ovule). Menghasilkan zygot yang kemudian tumbuh menjadi biji.

Dalam ovule tersusun 8 sel haploid. Yaitu: 2n inti kandung lembaga sekunder, n inti ovum, 3n sel anti poda yang terletak di atas ovule, 2n sel sinergid yang mengapit inti ovum. Pada proses fertilisasi inti ovum akan dibuahi oleh inti sperma I dan Kandung lembaga sekunder akan dibuahi oleh inti sperma II.

Alat kelamin jantan adalah benang sari yang memiliki serbuk sari. Sedangkan alat kelamin betina berupa putik. Kesemuanya terdapat dalam satu bunga. Namun, ada bunga yang tidak sempurna sehingga bisa terjadi pembuahan dengan berbeda bunga.

KLASIFIKASI TUMBUHAN BERBIJI TERTUTUP

Tumbuhan berbiji tertutup terbagi menjadi dua. Yaitu:
1. Monokotil
Ciri:
a. Tidak memiliki cambium
b. Pembuluh tersusun acak
c. Tulang daun sejajar
d. Akar serabut
e. Berbiji tunggal
f. Bunga berkelipatan 3
g. Biasanya tidak bercabang
2. Dikotil
Ciri :
a. Memiliki cambium
b. Pembuluh tersusun rapi
c. Tulang daun menyirip atau menjari
d. Akar tunggang
e. Berbiji belah
f. Bunga berkelipatan 2, 4, 5
g. Biasanya bercabang

PERANAN TUMBUHAN BERBIJI TERTUTUP
1. Bahan Makanan, Contoh : Oryza sativa (Padi), dll.
2. Bahan Bangunan, Contoh : Jati (Tectona grandis), dll.
3. Bumbu dan Obat – obatan, Contoh : Kunyit (Curcuma domestica), Jahe (Zingiber officinale), dll.
4. Tanaman Hias. Contoh : Mawar (Rosa hibrida), dll.
5. Bahan kerajinan dan industri, Contoh : Rotan, Bambu (Bambusa spinosa), Meranti (Shorea curtisii), dll.

Tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) merupakan salah satu divisi dari tumbuhan berbiji (Spermatophyta). Tumbuhan berbiji terbuka memiliki biji terbuka karena tidak ditutupi atau dibungkus oleh daun buah. Akibat dari tumbuhan ini tidak mengalami pembuahan ganda.

CIRI – CIRI TUMBUHAN BERBIJI TERBUKA
1. Tumbuhan kormophyta
2. Memiliki strobilus sebagai alat reproduksi
3. Tidak mengalami pembuahan ganda
4. Biji tidak ditutupi atau dibungkus oleh daun buah.

REPRODUKSI TUMBUHAN BEBIJI TERBUKA

Tumbuhan berbiji terbuka memiliki strobilus jantan dan betina dalam satu pohon. Strobilus jantan terletak di ujung tangkai. Sedangkan strobilus betina terletak di ketiak batang. Tumbuhan ini berkembang biak dengan cara seksual. Sel sperma memalui bantuan angina terbang menuju strobilus betina. Disini terjadilah proses fertilisasi dan akhirnya terbentuk zygot yang tumbuh menjadi biji. Biji ini dilengkapi sayap sehingga apabila telah matang bisa jatuh di tempat yang jauh dari induknya.

KLASIFIKASI TUMBUHAN BERBIJI TERBUKA

Tumbuhan berbiji terbuka dibagi menjadi empat kelas yaitu :
1. Cycadophyta
Cycadophyta merupakan tumbuhankayu yang sedikit cabang. Memiliki daun yang besar sepeti daun palem. Memiliki strobilus jantan yang terdiri dari banyak sporofil sisik mengandung banyak mikrosporangium. Strobilus betina mengandung sporofil sisik dengan dua bakal biji. Contoh : Pakis haji (Cycas rumphii).

2. Pinophyta
Merupakan gymnospermae yang sering ditemukan dalam kehipan sekitar kita. Memiliki daun berbentuk jarum dan strobilus kerucut. Pinophyta digolongkan menjadi 5 ordo, yaitu.
a. Ordo Texales, Contoh : Taxus baccata, Amentotaxus.
b. Ordo Arauciriales, Contoh : Damar (Agathis alba).
c. Ordo Podocarpales, Contoh : Podocarpus imbricate.
d. Ordo Pinales, Contoh : Pinus merkusii.
e. Ordo Cupressales, Contoh : Sequoia gigantea, Thuya gigantea.

3. Ginkgophyta
Merupakan daun berbentuk kipas. Meranggas bila musim kemarau. Sebagian besar telah punah. Contoh : Ginkgo biloba.

4. Gnetophyta
Merupakan tumbuhan kayu yang bercabang banyak. Memiliki daun tunggal. Dibagi menjadi tiga ordo. Yaitu:
a. Ordo Ephedrales, Contoh : Ephedra altisima.
b. Ordo Gnetales, Contoh : Gnetum gnemon (melinjo).
c. Ordo Welwitschiales, Contoh : Welwitschia mirabilis.

PERANAN TUMBUHAN BERBIJI TERBUKA

1. Bahan Bangunan. Contoh : Cemara, pinus.
2. Bahan baku ukiran. Contoh : Taxus baccata.
3. Bahan baku kertas. Contoh : Cemara.
4. Bahan makanan. Contoh : Melinjo
5. Penghasil getah. Contoh : Damar, Pinus merkusii.

Moluska merupakan hewan lunak yang bercangkang.

CIRI – CIRI MOLUSKA
a. Triploblastik Selomata
b. Tubuh Simetri Bilateral
c. Peredaran darah terbuka kecuali cephalopoda
d. Ekskresi berupa ginjal
e. Punya cangkang dari kalsium karbonat
f. Kosmopolit (bisa ditemukan di berbagai tempat)
g. Beberapa bernafas dengan paru – paru
h. Pencernaan terdiri dari mulut, usus, kelenjar pencernaan, dan anus
i. Saraf terdiri dari ganglion padat, ganglion viseral, ganglion otak
j. Organ dalam dibungkus oleh lapisan mantel

KLASIFIKASI MOLUSKA
1. Amphineura
Tubuh bulat, pipih. Cangkang dari kapur ada 8 pelat. Hidup menempel pada dasar perairan. Memiliki radula. Pencernaan dimulai dari mulut sampai anus. Saraf berupa cincin esophagus. Pada bagian prosterior memiliki aorta, jantung dan sebuah sinus. Reproduksi secara seksual. Pertumbuhan zigot tumbuh jadi larva trokofor. Contoh : Chiton.

2. Scaphopoda
Siput gading, cangkang berbentuk gading memili tentakel untuk mengambil makanan. Contoh : Siput gading (Antalis vulgaris).

3. Pelecypoda / Bivalvia
Kaki pipih, insang berlapis – lapis. Cangkang terdiri dari dua belahan cangkang yang bisa bergerak disebabkan oleh otot aduktor. Aduktor prosterior pada bagian prosterior, Aduktor anterior pada bagian anterior. Antar cangkang dihubungkan oleh ligamentum.

Terdiri dari tiga bagian tubuh:
1. Periostrakum
Bagian tubuh paling luar terbentuk dari zat tanduk.
2. Prismatik
Bagian tubuh bagian tengah terbentuk dari kalsium karbonat.
3. Nakreas
Bagian tubuh paling dalam. Terdapat mantel. Bagian ini bisa menghasilkan mutiara. Terbentuk dari kistal CaCO3 halus.

Reproduksi seksual, zigot tumbuh menjadi larva glosidium. Saraf berupa ganglion pedal, ganglion perut. Punya statosista sebagai alat keseimbangan. Makanan masuk ke tubuh melewati kerongkongan menuju lambung dan usus. Contoh : Pinctada margaritifera, Kerang hijau (Mytilus viridis), Tiram (Ostrea sp.)

4. Gastropoda
Merupakan siput yang berjalan menggunakan kaki perut. Pada bagian perut terdapat lendir. Memiliki sepasang antena sebagai kemoreseptor, sepasang mata sebagai fotoreseptor.

Bagian tubhu terdiri dari :
1. Periostrakum
Bagian tubuh paling luar terbentuk dari zat tanduk.
2. Prismatik
Bagian tubuh bagian tengah terbentuk dari kalsit
3. Nakreas
Bagian tubuh paling dalam. Terdapat mantel. Bagian ini bisa menghasilkan mutiara. Terbentuk dari kistal CaCO3 halus.

Gastropoda bersifat hermaprodit. Alat reproduksi disebut ovotestis. Darah berwarna biru, mengandung zat hemosianin. Contoh : Bekicot (Achantia fulica), Siput sawah (Lymnea javanica), siput air tawar (Helix pomata).

5. Cephalopoda
Memiliki cangkang di dalam tubuh. Terdapat kaki di kepala. Kaki berbentuk tentakel, 8 sebagai lengan, 2 sebagai kaki. Pada tentakel terdapat cakram penghisap. Kulit bisa berubah warna sesuai lingkungan sekitar karena mengandung zat kromatofor.

Pada bagian kepala terdapat otot daging sebagai alat kemudi. Sirip pendayung di sebelah kanan dan kiri tubuh. Bisa mengeluarkan tinta melelui sifon sebagai alt pertahanan. Kelamin terpisah (gonokoris). Darah berwarna biru karena mengandung tembaga. Peredaran darah ganda tertutup. Contoh : Cumi – cumi (Loligo indica), Gurita (Octopus sp.), Sotong (Sepia sp.), Nautilus.

PERAN MOLUSKA
a. Bahan Makanan. Contoh : Cumi – cumi , Tiram.
b. Obat – obatan. Contoh : Cangkang Kerang.
c. Penghasil Mutiara. Contoh : Kerang Mutiara.
d. Cindera mata. Contoh : Cangkang kerang.
e. Merusak tanaman budidaya. Contoh : Bekicot.
f. Vektor penyakit. Contoh : Siput air.

Karakteristik Porifera
1. Tubuhnya berpori yang didalamnya terdapat rongga tubuh (spongosol).
2. Tubuh tersusun dari zat kapur, silikat, dan spongin.
3. Tidak bisa bergerak aktif dan melekat pada suatu obyek .
4. Bentuk sepeti tabung atau jambangan.
5. Berukuran sebesar biji beras sampai setinggi dan berdiameter 2 meter.
6. Tumbuh pada laut dangkal mulai dari perairan pantai sampai 5,5 km.
7. Diploblastik, Asimetri.

Pencernaan Makanan
Makanan porifera berupa plankton atau zat organik yang ikut dalam aliran air. Sistem pencernaan secara intraseluler. Air masuk melalui ostium menuju sel koanosit dan Terjadi pencernaan makanan. Sel ameboid Mengedarkan zat makanan diedarkan ke seluruh tubuh. Zat sisa makanan dikeluarkan melalui
ostivum.

Stuktur Tubuh
Oskulum : Lubang tempat keluarnya air dai tubuh.
Sel leher (koanosit) : Sel untuk mencerna makanan secara intra seluler.
Spikula : Sel pembentuk tubuh.
Amebosit : Mengedarkan makanan dan bisa berubah menjadi sel kelamin.
Spongosol : Rongga tubuh.
Ostium : Tempat masuknya air.
Pinakosit : Sel pelapis bagian tubuh luar.
Miosit : sel untuk membuka dan menutup oskulum.
Skleroblas : Penghasil spikula untuk membentuk rangka tubuh.



Reproduksi
Porifea dapat berproduksi secara seksual dan aseksual. Aseksual yaitu membentuk tunas yang bisa tumbuh menjadi individu baru. Seksual yaitu bertemunya Ovum dan sperma. Pembuahan gamet menghasilkan zigot di dalam sel arkenosit. Zigot berkembang menjadi larva besilia (amfiblastula). Larva tersebut berenang keluar melalui oskulum mencari tempat yang cocok untuk tumbuh menjadi individu baru. Memiliki dua tipe hidup yaitu sesil (menempel) pada fase polip dan planktonik pada fase medusa.


Klasifikasi Porifera
 Tipe Saluran Air.
1. Tipe Askon : Saluran air melalui ostium spongosol dan oskulum. Contoh :
Leucosolenia.
2. Tipe Sikon : Saluran bercabang sehingga air tidak melalui spongosol. Lewat
ostium, sel koanosit dan oskulum . Contoh : Scypa.
3. Tipe Leukon atau ragon : Air masuk ostium dam melalui saluran – saluran air
yang saling berhubungan.Sel koanosit, spongosol,
oskulum. Contoh : Spongila.

 Zat penyusun rangka tubuh.
1. Kelas Calcarea : Rangka tersusun dari zat kapur (CaCO3). Hidup di laut
dangkal. Kecil.Contoh : Chlatrina blanca dan Sycom
gelatinosum.
2. Kelas Hexatinelida : Tubuh tersusun dari silikat (H2SiO3). Spikula berduri
enam. Contoh :Pheronema sp. dan Hyalonema.
3. Kelas Demospongiae : Rangka tubuh tersusun dari spongin , silikat atau
campuran keduanya. Contoh : Euspongia sp.


Manfaat Porifera
1. Rangkanya dapat digunakan alat pembersih , pengisi jok kendaraan.
Contoh : Euspongia pficinalis
2. Menghasilkan senyawa bioaktif yang berpotensi menyembuhka penyakit.
Contoh : Luffariella variabilis
3. Sebagai tokoh kartun. Contoh : Spongebob squarepants

Penggolongan binatang itu ada 4 cara yaitu: Klasifikasi, Simetri tubuh, Lapisan tubuh, Rongga tubuh, pengaturan suhu tubuh.

1. Klasifikasi.
Dalam klasifikasi binatang, terdapat 9 filum binatang yang berbeda satu sama lain. Setiap filum digolongkan lagi menjadi beberapa kelas lalu ordo dan terakhir spesies.
1. Filum Porifera = Divisi hewan berpori.
Contoh : Euspongia sp. Digunakan sebagai alat penggosok piring.
2. Filum Coelenterate = Divisi Cnidaria. Hewah yang memiliki tentakel.
Siklus hidup ada dua yaitu seksil (fase polip) dan fase medusa.
Contoh : Ubur – ubur, karang laut, obelia.
3. Filum Platyhelminthes = Divisi Cacing pipih.
Tubuh pipih. kebanyakan parasit.
Contoh : Planaria, Cacing hati (Fasciola hepatica) , Cacing pita babi (Taenia solium).
4. Filum Nemahelminthes (nematoda) = Divisi Cacing benang.
Tubuh seperti benang, hidup parasit.
Contoh : Cacing kremi (Enterobius vermicularis). Cacing tambang (Ancylostoma duodenale).
5. Filum Anelida = Divisi Cacing bersegmen
Tubuh terdiri dari segmen – segmen. Contoh : Cacing wawo, Cacing tanah (Lubricus terestis). Lintah (Hirudo medicinalis).
6. Filum Molusca = hewan bercangkang
Terdapat cangkang pada tubuhnya. Contoh : Cumi – cumi (Loligo indica), Sotong (Sephia sp.), Bekicot (Achantia fulica).
7. Filum Arthropoda = Divisi berkaki ruas.
Memiliki kaki yang beruas - ruas. Contoh : Udang, Kupu – kupu.
8. Filum Echinodermata
Contoh : Bintang laut, teripang.
9. Filum Chordata
Terdiri dari hewan tingkat tinggi. Contoh : Katak, buaya (Crocodilus sporosus), ikan, Elang Jawa (Spizaetus bartelsi), Beruang Madu (Helarctos malayanus).

2. Simetri Tubuh
Penggolongan hewan berdasarkan simetri tubuh.
a. Asimetri
Tubuh yang tidak bisa dibagi menjadi beberapa bagian yang sama besar. Contoh : Porifera
b. Simetri Bilateral
Tubuh yang bisa menjadi dua bagian sama besar melalui garis tengah tubuh atau dari mulut sampai ekor. Contoh : Platyhelminthes, Nemahelminthes, Anelida, Moluska, Arthropoda, Chordata.
c. Simetri Radial
Tubuh yang bisa dibagi menjadi dua bagian sama besar berdasarkan titik tengah. Contoh : Porifera, Coelenterata, Echinodermata.

3. Lapisan Tubuh
Berdasar lapisan tubuh yang dimiliki hewan dapat digolongkan menjadi
a. Diploblastik
Hewan yang memiliki dua lapisan tubuh. Ektoderm dan endoderm. Contoh : Porifera dan coelenterate.
b. Triploblastik
Hewan yang memiliki tiga lapisan tubuh. Ektoderm, mesoderm dan endoderm. Contoh : selain Porifera dan coelenterata.

4. Rongga tubuh
a. Aselomata.
Hewan yang tidak memiliki selom. Jadi setelah mesoderm langsung dilapisi endoderm tanpa ada rongga. Contoh : Platyhelminthes.
b. Pseudoselomata
Hewan yang memilki selom yang tidak jelas atau semu. Contoh : Nemahelminthes.
c. Selomata
Hewan yang sudah tampak jelas memiliki rongga tubuh. Dalam tubuh terdapat mesentreon yaitu jaringan pengikat yang berfungsi untuk memegangi orga dalam agar tetap dalam posisinya. Contoh : Hewan vertebrata dan invertebrata selain Platyhelminthes dan Nemahelminthes.

5. Suhu Tubuh.
a. Hewan Poikiloterm / Heteroterm/ ektoterm
Merupakan hewan berdarah dingin yang mana dia tidak bisa menjaga suhu tubuh. Jadi suhu tubuhnya berubah – ubah sesuai suhu lingkungan. Contoh : Cacing , reptil, dan serangga.
b. Hewan Homeoterm/ homoterm/ endoterm
Hewan berdarah panas yang bisa mengatur suhu badan agar tetap konstan dalam kondisi lingkungan apapun. Contoh : Mamalia, ungags.

Minyak bumi dijuluki sebagai emas hitam. Minyak bumi merupakan cairan kental, coklat gelap atau kehijauan. Terletak di lapisan kerak bumi.

PEMBENTUKAN MINYAK BUMI

Minyak bumi terbentuk dari sisa – sisa fosil makhluk hidup yang telah mati dan mengendap di dasar laut, sungai, tempat bercampur lumpur selama jutaan tahun lamanya. Dimana fosil yang mengendap tersebut mengandung hidrokarbon.

KOMPOSISI MINYAK BUMI

Minyak bumi merupakan campuran komplek. Minyak terdiri dari senyawa hidrokarbon (98%), Sulfur (1 – 3%), Nitrogen (< 1%), Oksigen (< 1%), Logam atau mineral (< 1%), Garam (< 1%). Senyawa hidrokarbon dalam minyak bumi didominasi oleh Alkana, Sikloalkana, Aromatik.

PENGELOLAAN MINYAK BUMI

 C4 dan C2H6 digunakan sebagai bahan baku LNG
 C3H8 dan C4H8 digunakan sebagai bahan baku LPG
 C5H12 dan C7H16 digunakan sebagai pelarut, dry cleaner
 C6H14 s/d C12H26 dicampur bersamaan menjadi bensin
 C5H12 s/d C15H32 dicampur bersamaan menjadi minyak tanah
 C10H22 s/d C20H42 bahan baku pembuatan solar
 C20H42 s/d C40H82 bahan pembuatan pelumas, vaselin

PENGOLAHAN MINYAK BUMI

Proses pengolahan minyak bumi meliputi empat tahap.
Eksplorasi – Eksploitasi – Pemisahan (Proses primer) – Pengubahan (Proses sekunder).

 EKSPLORASI
Pemetaan daerah yang memiliki cadangan minyak bumi. Dilakukan dengan pembuatan peta topografi, penelitian batuan dan tanah di sekitar daerah yang diperkirakan memiliki cadangan minyak bumi, kegiatan seismik. Kegiatan seismik adalah pembuatan gempa kecil di dasar laut yang bisa mengakibatkan geleombang yang memantul ke permukaan bumi yang mengandung minyak.

 EKSPLOITASI
Proses pengambilan minyak bumi dari tempat sumber minyak. Proses pengambilan dengan cara pengeboran ke lapisan minyak. Akhirnya keluar minyak mentah. Minyak mentah ini belum bisa di manfaatkan.

 PEMISAHAN (PROSES PRIMER)
Proses ini dilakukan denag destilasi bertingkat. Proses ini digunakan untuk memisahkan kandungan senyawa hidrokarbon yang memiliki panjang rantai dan titik didih berbeda.

Proses ini dimulai dengan pemanasan minyak dalam pemanas. Komponen yang memiliki titik didih semakin tinggi akan tetap cair dan turun ke pelat semakin bawah di pemanas. Sedangkan titik didih rendah akan jadi uap air dan berada di pelat atas pemanas.

Dalam proses ini dihasilkan 7 fraksi
1. Fraksi Gas. Terdiri dari atom C1 – C4. Titik didih <300C.
2. Fraksi Petroleum Eter. Terdiri dari atom C5 – C7. Titik didih pada 30o – 900C.
3. Fraksi Bensin. Terdiri dari atom C6 – C12. Titik didih pada 1000 – 1800C.
4. Fraksi Minyak Tanah. Terdiri dari atom C10 – C15. Titik didih pada 1800 – 2300C.
5. Fraksi Minyak Gas. Terdiri dari atom C16 – C20. Titik didih pada 2300 – 3050C.
6. Fraksi Minyak Pelumas. Terdiri dari atom >C20. Titik didih 3150 – 5650C.
7. Fraksi Bitumen. Tediri dari atom >C40. Titik didih >5650C.

 PERUBAHAN (PROSES SEKUNDER)
Proses ini dilakukan untuk mengubah fraksi yang satu ke fraksi yang diinginkan. Perubahan fraksi dapat dilakukan dengan beberapa proses.

• PEREKAHAN
Molekul dipecah menjadi molekul – molekul kecil. Contoh: perubahan fraksi minyak pelumas menjadi fraksi bensin.
• PENYSUSUNAN ULANG
Perubahan rantai lurus menjadi rantai cabang. Contoh: perubahan n-oktana menjadi isooktana.
• ALKILASI
Perubahan molekul kecil menjadi molekul besar. Contoh: perubahan propena + butena menjadi heptane.
• COOKING
Perubahan fraksi residu menjadi fraksi gas.

HASIL PENGOLAHAN MINYAK BUMI

o LPG (Liquefied Petroleum Gas).
LPG merupakancampuran hidrokarbon yang berasal dari fraksi gas. Digunakan sebagai bahan bakar rumah tangga.

o Bensin
Merupakan campuran senyawa hidrokarbon yang berasal dari fraksi bensin. Bensin atau gasoline sangat dibutuhkan masyarakat. Sesuai dangan fungsinya sebagai bahan bakar mesin bemotor. Kualitas bensin ditentukan melalui bilangan oktan. Semakin tinggi bilangan oktan semakin tinggi kualitas dari bensin. Bilangan oktan dapat dirumuskan :

Bilangan Oktan = (% isooktana X 100) + (% n – heptane X 100)

o Kerosin
Merupakan campuran senyawa hidrokarbon yang tidak berwarna tapi mudah terbakar. Kerosin berasal dari fraksi Minyak tanah. Kerosin digunakan untuk bahan bakar kompor minyak. Sedang kerosin berjenis avtur digunakan untuk bahan bakar pesawat terbang.

o Solar
Merupakan campuran senyawa hidrokarbon yang berasal dari fraksi minyak gas. Solar biasa digunakan untuk bahan bakar mesin diesel.

o Pelumas
Merupakan campuran senyawa hidrokarbon yang berasal dari fraksi minyak pelumas. Pelumas digunakan untuk melumas mesin agar tidak terjadi gesekan dan memperlancar kerja komponen mesin.

o Aspal
Merupakan campuran senyawa minyak bumi yang berasal dari fraksi bitumen. Aspal digunakan dalam proses pengerasan jalan.











 Filum Platyhelminthes (Cacing Pipih)

Ciri – Ciri
1. Belum punya peredaran darah, pernafasan, anus rangka tubuh,
2. Triploblastik Aselomata
3. Simetri Bilateral
4. Sistem eskresi berupa sel api. Saraf tangga tali. Pencernaan: rongga gastrovaskular. Memiliki system reproduksi.
5. Hermaprodit
6. Epidermis dari lilin (kutikula)

 Kelas Turbelaria
Tubuh panjang 5 mm – 3 cm. Tubuh terdapat cilia. Memiliki kemoreseptor berupa aurikel. Bintik mata untuk rangsangan cahaya (gelap dan terang). Pencernaan sederhana berupa mulut, faring, kerongkongan, usus. Bersifat hermaprodit. Reproduksi aseksual berupa fragmentasi. Reproduksi seksual berupa perkawinan silang. Hidup di tempat air jernih yang belum terkontaminasi. Contoh : Planaria.

 Kelas Trematoda
Semua bersifat parasit. Tubuh tidak punya alat gerak. Tubuh dilapisi kutikula berduri. Memiliki alat hisap untuk menempel di tubuh inang.

Hidup di dua inang. Inang sementara biasanya siput air (Lymnea javanica). Inang utama adalah mamalia. Fase hidup diawali oleh Mirasidium (Larva bersilia), Sporosit, Redia (dalam siput), Serkaria, Dewasa.

Contoh :
1. Cacing Darah (Schistosoma sp.)
Hidup di pembuluh vena manusia. Menyebabkan penyakit skistosomiasis. Panjang jantan 9 – 22 mm. panjang betina 14 – 26 mm.
2. Fasciola hepatica (Cacing Hati)
Hidup di hati sapi, kambing. Larva bersista disebut metaserkaria biasanya terdapat menempel pada rumput dan tumbuhan air. Panjang 2 cm sampai 5 cm.
3. Cacing Hati Manusia (Clonorchis sinensis)
Hidup di hati manusia. Larva terdapat pada ikan. Biasa ditemukan pada daerah yang masyarakatnya suka memakan ikan mentah.
4. Paragonimus westerani
Hidup pada paru – paru mamalia. Larva hidup di siput. Metaserkaria tedapat pada udang air tawar.

 Kelas Cestoda
Terdiri daric acing pita. Panjang tabuh bisa mencapai 9 m. tubuh terdiri dari proglotid yang berisi telur. Bersifat parasite. Tubuh tersusun atas kepala (skoleks), kait (rostelum), alat hisap dan tidak bersilia.

Fase hidup: Telur, Heksakan (babi/sapi), Sistisarkus (otot babi/sapi), cacing pita (dalam manusia), proglotid dewasa.

Hidup di sapi, babi, anjing, manusia, mamalia lainya.

Contoh :
1. Taenia solium (cacing pita babi).
Hidup di babi sebagai inang perantara. Panjang mencapai 3 m. Dewasa hidup di manusia. Memiliki alat hisap dan alat kait yang bisa melukai usus.
2. Taenia saginata (Cacing Pita Sapi).
Hidup di sapi sebagai inang peantara. Dewasa hidup di usus manusia. Tidak punya alat kait dan tidak seberbahaya seperti Taenia solium.
3. Dyplidium caninum
Hidup di anjing perantara ikan air tawar.

 Filum Nemathelminthes (Cacing Gilik)

Ciri – ciri
1. Simetri Bilateral
2. Tiploblastik Pseudoselomata
3. Tubuh dari kutikula (kerotin)
4. Pencernaan sempurna
5. Gonokoris
6. Pernafasan berupa difusi
7. Syaaf: cincin syaraf dan ganglion yang terhubung
8. Fetilisasi internal
9. Parasit
10. Tidak bersegmen

Contoh :
a. Ascaris lumbricoides (Cacing Perut)
Parasit di usus. Panjang betina 20 – 40 cm. kedua ujung runcing. Tubuh licin tertutup kutikula. Melindungi dari getah pencernaan manusia.
b. Filaria (Wuchereria brancofti)
Penyebab penyakit kaki gajah (Elphantiasis). Hidup di kelenjar limfa. Larva (mikrofilia) terdpat di tubuh nyamuk culex.
c. Ancylostoma duodenale (Cacing Tambang)
Bersama Necator americanus menyebabkan penyakit tambang. Ditemukan di tempat becek (pertambangan). Larva cacing bisa menembus kaki manusia.
d. Entrobius vermicularis (Cacing Kremi)
Hidup di usus besar manusia. Panjang betina 9 – 15 mm, jantan 3 – 5 mm. saat bertelur, telur diletakkan di anus sehingga terasa gatal. Bila penderita menggaruknya maka akan terjadi penularan secara autoinfeksi. Larva di tangan masuk ke tubuh melalui makanan yang di pegang lalu ditelan.
e. Trichinella spiralis (Cacing otot)
Penyebab penyakit trichinosis. Hidup di jaringan otot mamalia. Larva masuk melalui daging babi yang tidak dimasak sempurna. Larva berkembang di usus halus. Dewasa menuju jaringan otot. Bisa menimbulkan penyumbatan.bisa menyebabkan kematian.

 Filum Anelida

Ciri – ciri
1. Tubuh bersegmen
2. Triploblastik selomata
3. Simetri Bilateral
4. Permukaan tubuh dari kutikula
5. Pencernaan sempurna
6. Eskresi melelui Nefridia
7. Reproduksi. Seksual : pembuahan silang. Aseksual : Pembelahan tubuh. Hermaprodit.
8. Otak berupa sepasang ganglion kepala.
9. Pernafasan melalui kulit

 Kelas Polychaeta
Memiliki banyak rambut (seta) yang berfungsi sebagai alat gerak. Pada setiap segmen terdapat parapodia (tonjolan kaki untuk tempat seta sebagai alat gerak). Memiliki insang. Panjang 5 – 10 cm. hidup di laut. Reproduksi seksual dilua tubuh. Fase hidup : Telur, Larva Trokovor, Dewasa.
Contoh : Kelabang laut, cacing palolo, cacing wawo.

 Kelas Oligochaeta
Sedikit seta. Bergerak dengan otot longitudinal dan otot sekunder. Terdiri dari 15 – 200 segmen. Pada segemen 32 – 37 (Lumbricus terestis), 10 – 11 (Pherethima) terdapat penebalan kulit disebut klitelum yang didalamnya terdapat kelenjar pembentuk kokon (tempat telur). Bersifat hermafrodit. Reproduksi dengan kawin silang (seksual).
Contoh : Cacing Tanah (Lumbricus terestis).

 Kelas Hirudinea
Hewan penghisap darah. Hidup di air tawar, laut dan darat. Tubuh memiliki sel yang menghasilkan zat antikoagulan (anti pembekuan darah) bernama hirudin. Tak ada seta dan parapodia. Memiliki kokon, alat hisap di ujung anterior dan prosterior. Bersifat hermaprodit.
Contoh : Lintah (Hirudo medicinalis), pacet.

Peranan cacing
 Penyebab penyakit
 Parasit pada mamalia (cestoda, trematoda, nemathelminthes)
 Bahan makanan (Cacing palolo, Cacing wawo )
 Penghisap darah (Lintah, Pacet)
 Menyuburkan tanah (Cacing tanah)

Gelombang radio merupakan jenis gelombang elektromagnetik yang berfrequensi tinggi berkisar antara 104 Hz sampai 108 Hz. Gelombang Radio terdiri atas osilator (getaran) yang sangat cepat pada medan elektrik dan magnetik.

 Penggolongan Gelombang Radio.

 Menurut Frekuensi

1.Frekuensi Rendah (LF)

Memiliki frekuensi 30 KHz s/d 300 KHz. Panjang gelombang 1500 M. Biasa digunakan untuk radio gelombang panjang dan komunikasi jarak jauh.

2.Frekuensi Sedang (MF)
Memiliki frekuensi 300 KHz s/d 3 MHz. Gelombang Radio berfrekuensi sedang biasa digunakan untuk sistem komunikasi. Gelombang ini memiliki panjang 300 M. Gelombang ini tidak bisa menembus atmosfer, bahkan pada bagian Ionosfer gelombang tersebut justru dipantulkan kembali sehingga informasi yang dibawa gelombang bisa menuju tempat yang jauh dari pemancar.

3.Frekuensi Tinggi (HF)

Memiliki frekuensi 3 MHz s/d 30 MHz. Panjang dari gelombang ini adalah 30 M. Biasa digunakan untuk radio komunikasi jarak pendek, radio amatir, CB.

4.Frekuensi Sangat Tinggi (VHF)

Memiliki frekuensi 30 MHz s/d 300 MHz. Panjang gelombang adalah 3 M. Gelombang tidak dapat dipantulkan oleh Ionosfer. Sehingga memiliki jangkauan yang sempit. Dan cocok digunakan untuk komunikasi antar satelit. Agar gelombang ini bisa berjangkauan jauh maka perlu stasiun penghubung (Relai). Biasa digunakan untuk Radio FM, Komunikasi Polisi, Pelayanan Darurat.

5.Frekuensi Ultra Tinggi (UHF)

Memiliki frekuensi 300 MHz s/d 3 GHz. Panjang gelombang adalah 30 Cm. Gelombang tidak dapat dipantulkan oleh Ionosfer. Sehingga memiliki jangkauan yang sempit. Dan cocok digunakan untuk komunikasi antar satelit. Agar gelombang ini bisa berjangkauan jauh maka perlu stasiun penghubung (Relai). Biasa digunakan untuk Komunikasi Televisi.

6.Frekuensi Super Tinggi (SHF)
Memiliki frekuensi diatas 3 GHz. Panjang gelombang adalah 3 Cm. Biasa digunakan untuk radar, komunikasi satelit, telepon, saluran televisi.


 Menurut Panjang Gelombang

1.Gelombang Panjang (1500 M)
2.Gelombang Sedang (300 M)
3.Gelombang Pendek (30 M)
4.Gelombang Sangat Pendek (3 M)
5.Gelombang Ultra Pendek (30 Cm)
6.Gelombang Mikro (3 Cm)


 Menurut Sistim Modulasi

1.Amplitudo Modulasi (AM)
Gelombang yang mengalami perubahan amplitudo setiap detiknya. Namun frekuensi pembawa tetap. Gelombang ini dapat dipantulkan oleh Ionosfer sehingga memiliki jangkauan yang luas. Kelebihan AM adalah Jangkauan yang jauh. Sedang kekurangan AM adalah suara yang tidak jelas dan gelombang dipengaruhi keadaan cuaca. Digunakan untuk komunikasi jarak jauh.

2.Frekuensi Modulasi (FM)
Gelombang yang mengalami perubahan frequensi setiap detiknya, namun amplitude tetap. Gelombang ini tidak bisa dipantulkan oleh Ionosfer sehingga memiliki jangkauan yang sempit. Agar gelombang ini bisa berjangkauan jauh maka perlu stasiun penghubung (Relai). Kelebihan FM adalah Suara yang jelas dan tidak dipengaruhi keadaan cuaca. Sedang kekurangn AM adalah jangkauan yang sulit. Digunakan untu komunikasi antar satelit dan Radio FM.



Gelombang Radio sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia terutama dalam membantu komunikasi. Terlebih lagi Gelombang radio merupakan gelombang tinggi yang tidak terlihat, tidak terdengar, dan tidak tampak sehingga tidak mengganggu kehidupan manusia. Namun gelombang radio akan lebih bermanfaat bila digunakan sesuai kegunaanya dalam kebaikan.

Copyright 2010 ACHMAD RF
Lunax Free Premium Blogger™ template by Introblogger