Banyaknya molekul yang melalui membran sel menyebabkan terjadinya lalu lintas membran. Karena masing – masing molekul memiliki cara masuk yang berbeda akaibat aktivitas selektif permeabel, maka lalu lintas ini dibedakan menjadi dua cara.
1. Transpor Pasif
Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul menuruni gradien konsentrasinya. Transpor pasif ini bersifat spontan. perpindahan zat dalam tranpor pasif tidak memerlukan energi. Perpindahan zat ini terjadi karena perbedaan konsentrasi antara zat atau larutan. Difusi, osmosis, dan difusi terfasilitasi merupakan contoh dari transpor pasif.
a. Difusi
Proses ini merupakan perpindahan molekul larutan berkonsentrasi tinggi menuju larutan berkonsentrasi rendah tanpa melalui selaput membran.
Contoh difusi adalah ketika sedang membuat minuman sirup. Sirup yang kita larutkan dengan air akan bergerak dari larutan yang konsentrasinya tinggi ke larutan yang konsentrasinya rendah.
b. Osmosis
Osmosis adalah proses perpindahan air dari zat yang berkonsentrasi rendah (hipotonis) ke larutan yang berkonsentrasi tinggi (hipertonis) melalui membran semipermeabel, sehingga didapatkan larutan yang berkonsentrasi seimbang (isotonis).
c. Difusi terfasilitasi
Proses difusi terbantu difasilitasi oleh suatu protein. Difusi terbantu sangat tergantung pada suatu mekanisme transpor dari membran sel.
Contoh difusi terbantu adalah pada bakteri Escherichia coli yang diletakkan pada media laktosa. Membran sel bakteri tersebut bersifat impermeabel sehingga tidak dapat dilalui oleh laktosa. Setelah beberapa menit kemudian bakteri akan membentuk enzim dari dalam sel yang disebut permease, yang merupakan suatu protein sel. Enzim permease inilah yang akan membuatkan jalan bagi laktosa sehingga laktosa ini dapat masuk melalui membran sel.
2. Transpor Aktif
Transpor aktif merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak spontan. Arah perpindahan dari transpor ini melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif membutuhkan bantuan dari beberapa protein. Peristiwa transpor aktif dibedakan menjadi dua, yaitu endositosis dan eksositosis.
a. Endositosis
Endositosis merupakan peristiwa pembentukan kantong membran sel. Endositosis terjadi karena ada transfer larutan atau partikel ke dalam sel. Peristiwa endositosis dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1. Pinositosis
Pinositosis merupakan peristiwa masuknya sejumlah kecil medium kultur dengan membentuk lekukan-lekukan membran sel. Peristiwa ini dapat terjadi bila konsentrasi protein dan ion tertentu pada medium sekeliling sel sesuai dengan konsentrasi di dalam sel.
2. Fagositosis
Fagositosis merupakan peristiwa yang sama seperti pada pinositosis tetapi terjadi pada benda padat yang ukurannya lebih besar.
b. Eksositosis
Eksositosis adalah proses keluarnya suatu zat ke luar sel. Proses ini dapat dilihat pada proses kimia yang terjadi dalam tubuh kita, misalnya proses pengeluaran hormon tertentu. Semua proses sekresi dalam tubuh merupakan proses eksositosis.
Sel terdiri dari bagian hidup (komponen protoplasma). Serta bagian mati (inkusio).
Dibawah adalah organel – organel sel :
1. Dinding Sel
Dinding sel terdapat pada sel tumbuhan. Dinding sel terdiri dari selulosa, hemiselulosa, pectin, lignin, kitin, garam karbonat dan silikat. Dinding memberikan perlindungan, sokongan, dan menetapkan bentuk sel. Memiliki lang untuk memperlancar pertukaran bahan dari luar dengan dalam sel.
2. Membran Sel
Membran sel adalah lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel juga merupakan alat transportasi zat. Terstuktur atas dua lapis lipid (fosfolipid bilayer). Membran sel yang paling luar tersusun atas lipoprotein.
Lipoprotein sendiri terdiri dari tiga lapisan, yaitu : Protein, lipid, protein. Disebut juga trilaminer layer.
Membran sel bersifat selektif permeabel atau semi permeabel. Artinya membran sel hanya bisa dilewati oleh molekul tertentu. Pada membran sel terjadi transportasi zat antar sel.
Pada teori mozaik fluida membran merupakan 2 lapisan lemak dalam bentuk fluida dengan molekul lipid yang dapat berpindah secara lateral di sepanjang lapisan membran. Protein membran tersusun secara tidak beraturan yang menembus lapisan lemak. Komponen penyusun membran sel antara lain adalah phosfolipids, protein, oligosakarida, glikolipid, dan kolesterol.
Fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain molekul hidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel.
3. Sitoplasma
Sitoplasma adalah bagian cair yang ada dalam sel. Di dalam sitoplasma terdapat organel – organel sel yang memiliki fungsi berbeda – beda. Seperti : Retikulum Endoplasma, Mitokondria, Lisosom, Badan Golgi, Plastida, Sentriol, Ribosom, Vakuola.
Sitoplasma tersusun oleh air (90%). Sitoplasma berfungsi sebagai media terjadinya reaksi – reaksi kimia sel yang dilakukan oleh organel – organel.
4. Mitokondria
Mitokondria merupakan salah satu organel sel yang ada di sitoplasma. Mitokondria berfungsi sebagai tempat respirasi. Respirasi merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan energi atau tenaga bagi berlangsungnya proses hidup.
Mitokondria berbentuk elips dengan diameter 0,5 µm dan panjang 0,5 – 1,0 µm. Struktur mitokondria terdiri dari empat bagian utama, yaitu membran luar, membran dalam, ruang antar membran, dan matriks.
Membran luar terdiri dari protein dan lipid dengan perbandingan yang sama serta mengandung protein porin yang menyebabkan membran ini bersifat permeabel terhadap molekul-molekul kecil yang berukuran 6000 Dalton.
Membran dalam yang kurang permeabel dibandingkan membran luar terdiri dari 20% lipid dan 80% protein. Membran ini merupakan tempat utama pembentukan ATP. Luas permukaan ini meningkat sangat tinggi diakibatkan banyaknya lipatan yang menonjol ke dalam matriks, disebut krista.
Ruang antar membran yang terletak diantara membran luar dan membran dalam merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi yang penting bagi sel, seperti siklus Krebs, reaksi oksidasi asam amino, dan reaksi β-oksidasi asam lemak.
5. Lisosom
Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan.
Fungsi utama lisosom adalah endositosis, fagositosis, dan autofagi.
Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui mekanisme endositosis, yang kemudian materi - materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut dipilah dan ada yang digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosome awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH (5) pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom.
Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi lagi. Mula - mula, bagian dari retikulum endoplasma kasar menyelubungi organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berguna pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio manusia.
Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (endosom lanjut).
6. Badan Golgi
Badan golgi merupakan organel yang dikaitkan dalam ekskresi sel. Strukturnya dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa.
Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20 badan Golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi. Badan Golgi pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom.
Fungsi dari badan golgi antara lain :
a) Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain
b) Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma
c) Membentuk dinding sel tumbuhan
d) Membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom
e) Tempat untuk memodifikasi protein
f) Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
g) Untuk membentuk lisosom
7. Retikulum Endoplasma
Retikulum Endoplasma adalah organel yang berbentuk benang – benang yang bermuara di inti sel. Retikulum endoplasma memiliki struktur yang menyerupai kantung berlapis-lapis. Kantung ini disebut cisternae.
Terdapat dua tipe Retikulum Endoplasma.
1. Retikulum Endoplasma Kasar (REK)
Retikulum endoplasma kasar ditempeli dengan ribosom yang tersebar merata pada permukaannya. Ribosom merupakan tempat sintesis protein. Protein yang sudah terbentuk kemudian akan diangkut ke bagian dalam retikulum endoplasma, dan kemudian disimpan di dalam membran yang berkantong yang disebut vesikula.
2. Retikulum Endoplasma Halus (REH)
Retikulum endoplasma halus tidak ditempeli oleh ribosom. Permukaan REH ini menghasilkan enzim yang dapat mensintesis fosfolipid, glikolipid, dan steroid.
Fungsi dari Retikulum Endoplasma.
1. Penghubung selaput luar inti dengan sitoplasma, sehingga menjadi penghubung materi genetik antara inti sel dengan sitoplasma
2. Transpor protein yang disintesis dalam ribosom
3. Biosintesis fosfolipid, glikolipid, dan sterol
8. Ribosom
Ribosom merupakan organel yang terkecil dalam sitoplasma. Ribosom terletak menyebar di sitoplasma dan ada menempel di sepenjang RE kasar. Ribosom berbentuk bulat.
Fungsi dari ribosom adalah sebagai tempat sintesis protein yang selanjutnya digunakan untuk pertumbuhan, perkembangbiakan atau perbaikan sel yang rusak. Pada sel-sel yang aktif dalam sintesis protein, ribosom dapat berjumlah 25% dari bobot kering sel.
9. Nukleus
Nukleus atau Inti sel merupakan bagian utam dari sel. Inti sel ada yang dibatasi oleh membrane dan tidak dibatasi oleh membran. Di dalam inti sel terdapat cairan yang disebut nukleoplasma. Juga terdapat materi genetik sel yang berbentuk molekul DNA linear panjang membentuk kromosom dan beragam jenis protein. Gen di dalam kromosom-kromosom inilah yang membentuk genom inti sel.
Fungsi dari inti sel utamanya adalah mengatur seluruh kegiatan sel. Seperti : menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen, mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri.
10. Plastida
Plastida adalah organel yang berfungsi sebagai pemberi warna sel. Ada tiga jenis plastid, yaitu :
1. Lekoplas
(plastida berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan), terdiri dari:
• Amiloplas (untak menyimpan amilum) dan,
• Elaioplas (Lipidoplas) (untukmenyimpan lemak/minyak).
• Proteoplas (untuk menyimpan protein).
2. Kloroplas
yaitu plastida berwarna hijau. Plastida ini berfungsi menghasilkan klorofil dan
sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
3. Kromoplas
yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya :
• Karotin (kuning)
• Fikodanin (biru)
• Fikosantin (kuning)
• Fikoeritrin (merah)
11. Sentriol
Sentriol merupakan organel yang berperan dalam proses pembelahan sel baik secara mitosis maupun meiosis. Sentiol berbentuk bintang dan hanya bisa dilihat menggunakan mikroskop elektron.
12. Vakuola
Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan. Cairan ini adalah air dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya. Selaput pembatas antara vakuola dengan sitoplasma disebut Tonoplas. Semakin tua suatu tumbuhan, maka vakuola yang terbentuk semakin besar.
Vakuola berperan untuk menyimpan zat makanan berupa sukrosa dan garam mineral, selain juga berfungsi sebagai tempat penimbunan sisa metabolisme, seperti getah pada batang tumbuhan karet.
Vakuola juga terdapat pada protozoa. Vakuola protozoa berupa vakuola kontraktil dan vakuola nonkontraktil.
1. Vakuola kontraktil
Vakuola kontraktil disebut juga vakuola berdenyut. Vakuola kontraktil memiliki fungsi sebagai osmoregulator yaitu mengatur nilai osmotik dalam sel.
2. Vakuola nonkontraktil
Vakuola nonkontraktil disebut juga vakuola makanan, yang berfungsi untuk mencerna makanan dan mengedarkan hasil pencernaan makanan ke seluruh tubuh.
Sel merupakan satuan unit terkecil dari kehidupan. Menurut beberapa ahli, sel didefinisikan sebagai berikut :
1. Robert Hooke, pada tahun 1665 mengamati sayatan gabus. Dari pengamatannya dia menemukan rongga yang disebut sel.
2. Matthias Schleiden dan Theodore Schwann (1838), menyatakan bahwa sel adalah satuan structural makhluk hidup.
3. Max Shultze, menyatakan bahwa sel merupakan kesatuan fungsional makhluk hidup.
4. Rudolf Virchow, menyatakan bahwa setiap sel berasal dari sel sebelumnya (omnis celulla ex celulla).
Berdasarkan keadaan inti sel dibagi menjadi :
a. Sel prokarion, sel yang tidak memiliki membran inti. Materi inti tersebar dalam sitoplasma. Hanya memiliki satu sistem membran.
b. Sel eukariot, sel yang memiliki membran inti. Materi inti terpisah dari sitoplasma karena dibatasi oleh suatu sistem membrane.
Sel prokariot memiliki struktur yang lebih sederhana disbanding sel eukariot. Selprokariot memiliki ribosom yang sangat banyak. Berikut perbedaan antara sel prokariot dan eukariot.
Sel Prokariot.
- Inti sel tidak jelas, karena tidak dibatasi oleh membrane inti (nucleoid).
- Organel tidak dibatasi membran.
- Membran sel tersusun atas senyawa peptidoglikan
- Diameter sel antara 1 – 10 mm
- Mengandung 4 subunit RNA polymerase
- Susunan kromosomnya sirkuler
Sel Eukariot.
- Memiliki inti sel (nucleus) yang jelas karena dibatasi leh membrane inti.
- Organel dibatasi membran.
- Membran tersusun atas fosfolipid
- Diameter sel antara 10 – 100 mm
- Mengandun banyak subunit RNA polymerase
- Susunan kromosomnya linier
Berdasarkan fungsinya sel bibedakan jadi:
a. Sel somatik, sel penyusun tubuh dan bersifat diploid.
b. Sel germinal, sel kelamin untuk reproduksi dan bersifat haploid.
Pernah mendengar hewan undur-undur? Larva serangga undur-undur (Myrmeleontindae) atau yang biasa disebut semut singa dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
Menurut seorang penjual undur-undur, Ernawati, larva undur-undur dapat menyembuhkan penyakit darah tinggi, stroke, sakit gula, diabetes, sesak napas, reumatik, sakit kuning, pegel linu, dan lainnya. "Bisa buat kesehatan, diminum (ditelan) hidup-hidup," ujar Ernawati yang ditemui di pasar burung Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (23/2/2010).
Karena dipercaya mampu menyembuhkan penyakit, undur-undur membuka peluang bisnis untuk diperjualbelikan. Ernawati mengaku, seekor larva undur-undur laku dijual Rp 300- Rp 1.000 tergantung penawaran pembeli.
Ukuran larva undur-undur seukuran semut besar namun gempal, pipih, berkaki enam, dan memiliki taring di kepalanya.
Menurut Ernawati, pembeli biasa membeli dalam jumlah bervariasi mulai dari 10 ekor hingga ribuan ekor. "Jadi bisa untung kadang tiga ratus ribu, kadang empat ratus, kadang lima ratus, tujuh setengah, tergantung lagi banyak apa enggak," katanya.
Meskipun menguntungkan, larva undur-undur cukup sulit ditangkap. Mereka tinggal dalam pasir dan biasanya bersembunyi di dalam membuat berbentuk corong yang dibuat dengan tubuhnya dengan bergerak mundur. "Kalau musim hujan, jarang ada, biasanya di pasir samping dinding rumah, teras, pesisir pantai, banyak di Jawa Tengah," kata Ernawati.
Karena sulit dicari itulah, maka Ernawati selama hanya mengandalkan pemasok dari Jawa Tengah yang rutin mengirim stok larva undur-undur yang kemudian dijual Ernawati tersebut.
Mengenai biaya perawatan stok larva undur-undur, Ernawati mengatakan, "Gampang, tinggal taroh di pasir kering, dikasih susu," katanya.
Uniknya, larva undur-undur biasa diberi makan susu bubuk agar bertahan selama disimpan menunggu pembeli. "Makannya susu bubuk, susu bayi, taburin saja sedikit di pasirnya," kata Ernawati.
DI BALIK kulit coklatnya yang berbulu, daging buah berwarna hijau itu memiliki kemampuan mencegah kanker. Di antara 27 jenis buah populer, kiwi pun terbukti paling tinggi kandungan nutrisinya.
Buah kiwi (Actinidia deliciosa) kini dengan mudah dapat kita temui di supermarket kota-kota besar di Indonesia. Ciri khas kiwi adalah bentuknya agak oval dan warna kulitnya coklat berbulu sehingga tampak eksotik.
Keunggulan buah ini terletak pada tekstur yang lembut, rasanya lezat, serta aromanya yang khas dan segar. Komposisi kimianya terdiri dari unsur-unsur gizi dan non-gizi, sangat penting bagi kesehatan.
Rendah Energi
Kandungan lemak dan energi buah kiwi cukup rendah sehingga buah ini merupakan salah satu buah yang sangat baik untuk dikonsumsi oleh orang yang sedang melakukan diet rendah kalori.
Kandungan energi dalam setiap 100 gram buah kiwi hanya 61 Kkal, atau kurang dari 40 persen jumlah energi yang terdapat pada buah pisang. Kandungan energi buah kiwi lebih rendah dibandingkan jeruk, orange, dan anggur, tapi sedikit lebih tinggi dibandingkan lemon, strawberi, belewah, dan pepaya.
Sebuah publikasi yang dimuat di Journal of the American College of Nutrition menunjukkan bahwa dari 27 jenis buah yang umum dikonsumsi, ternyata kiwi memiliki kepadatan nutrisi (nutrient density) paling tinggi.
Penelitian ini dilakukan oleh Dr Paul LaChance, direktur The Nutraceuticals Insitute yang juga profesor di Universitas Rutgers, Amerika Serikat.
Ukuran kepadatan nutrisi sangat umum dipakai oleh para ahli diet untuk mengukur nilai gizi bahan makanan tertentu, dibandingkan bahan makanan lain dalam porsi yang sama. Semakin tinggi kepadatan nutrisi suatu bahan makanan, semakin baik mutu bahan tersebut.
Kiwi merupakan sumber asam amino arginin dan glutamat. Arginin merupakan asam amino yang bersifat vasodilator (penurun tekanan darah) dan membantu meningkatkan aliran darah. Sebagai vasodilator, arginin juga digunakan untuk mengobati gejala impotensi. Asam amino yang sama juga mencegah terjadinya plak pada dinding arteri, khususnya pada pasien angioplasty (bedah plastik pembuluh darah).
Vitamin Lengkap
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa buah kiwi mengandung vitamin C 17 kali lebih banyak dibandingkan buah apel, dua kali lebih banyak dibandingkan jeruk, dan juga lebih banyak dibandingkan lemon.
Kandungan vitamin E pada kiwi dua kali lipat lebih banyak dibandingkan alpukat. Selain itu, buah kiwi juga mengandung vitamin B1, B2, B6, asam folat, niasin, vitamin A, dan asam pantotenat dalam jumlah yang cukup berarti.
Vitamin C dan vitamin E telah diketahui peranannya sebagai antioksidan alami yang berperan penting untuk menangkal serangan radikal bebas, penyebab penuaan sel dan pemicu timbulnya berbagai penyakit. Radikal bebas adalah atom atau molekul yang memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan sehingga bebas berikatan dengan berbagai sel dan jaringan, serta menjadi pemicu kanker, sakit jantung, dan proses penuaan dini.
Vitamin C membantu mempertahankan kondisi tubuh terhadap flu dan selesma (meningkatkan sistem kekebalan tubuh), mengurangi tingkat stres dan membantu proses penyembuhan. Vitamin ini juga berperanan penting dalam memelihara kesehatan sel-sel kulit sehingga tetap tampak bersih, berseri dan sehat.
Seperti halnya vitamin C, vitamin E juga berperan menjaga kesehatan sel-sel tubuh, memperlambat efek penuaan dan memelihara sel-sel kulit agar tetap muda, meningkatkan kesuburan, serta mengurangi risiko penyakit jantung koroner.
Selain vitamin C dan E, jenis antioksidan lain yang ada dalam kiwi adalah senyawa fitokimia tertentu, seperti karoten, lutein, xanthophyll, flavonoid, dan lain-lain. Kapasitas antioksidan kiwi terhadap senyawa radikal bebas menempati posisi ketiga tertinggi setelah orange dan anggur merah.
Tinggi Mineral
Sebagaimana buah lainnya, kiwi adalah sumber mineral yang sangat diperlukan untuk mempertahankan stamina. Kiwi mengandung elektrolit (mineral) yang sangat penting untuk pergantian kehilangan elektrolit tubuh akibat keluarnya keringat selama kerja keras, olahraga, atau cuaca panas.
Mineral utama yang terkandung dalam kiwi adalah kalium (potasium), magnesium, kalsium, tembaga, seng, mangan, dan fosfor. Kandungan kalium pada kiwi adalah 5,4 mg/kalori, lebih tinggi dibandingkan pisang (4,2 mg/kalori), dan sedikit lebih rendah dibandingkan pepaya (6,6 mg/kalori) dan apricot (6,2 mg/kalori).
Kalium penting untuk menjaga fungsi otot dan gerak reflek sistem saraf. Kalium juga berperan menjaga keseimbangan air di dalam tubuh. Itu sebabnya para olahragawan dan pekerja berat sangat dianjurkan mengonsumsi cukup kalium.
Kalium juga diyakini sebagai mineral penurun tekanan darah tinggi. Di lain pihak, kiwi hampir tidak mengandung unsur natrium, yang oleh sebagian peneliti diakui sebagai pemicu terjadinya tekanan darah tinggi.
Dari 27 jenis buah yang umum dikonsumsi di Amerika, buah kiwilah yang paling tinggi kadar magnesiumnya. Rendahnya konsumsi magnesium dapat menyebabkan terjadinya penyakit jantung, infark miokard, dan hipertensi.
SELAIN lezat, cumi-cumi kaya gizi. Ada protein, mineral, dan macam-macam vitamin. Tinta cair yang dimilikinya, berguna untuk memerangi tumor. Cumi-cumi merupakan salah satu hewan laut dari keluarga Loliginidae, kelas Cephalopoda. Dalam bahasa Latin, cumi-cumi dikenal dengan sebutan Loligo spp, sedangkan dalam bahasa Inggris squid.
Di Indonesia, cumi-cumi dikenal dengan beberapa istilah, seperti enus, nus, sotong, atau sontong bunga. Hewan laut ini umumnya ditangkap pada malam hari, dengan menggunakan lampu petromaks sebagai alat penarik. Mereka umumnya menyukai cahaya di malam hari. Kerumunan cumi-cumi dapat ditangkap dengan menggunakan alat bubu, jaring angkat, jaring insang, pukat cincin, pukat udang, rawai tuna, atau sero.
Cumi-cumi merupakan salah satu jenis hewan laut yang banyak diminati masyarakat, terutama penggemar seafood dan chinese food. Di pasaran, cumi-cumi umumnya dijual dalam dua bentuk utama, segar dan kering asin.
Tinggi Protein
Ditinjau dari nilai gizi, cumi-cumi memiliki kandungan gizi yang luar biasa karena kandungan proteinnya cukup tinggi, yaitu 17,9 g/100 g cumi segar. Daging cumi-cumi memiliki kelebihan dibanding dengan hasil laut lain, yaitu tidak ada tulang belakang, mudah dicerna, memiliki rasa dan aroma yang khas, serta mengandung semua jenis asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh. Asam amino esensial yang dominan adalah leusin, lisin, dan fenilalanin. Sementara kadar asam amino nonesensial yang dominan adalah asam glutamat dan asam aspartat.
Kedua asam amino tersebut berkontribusi besar terhadap timbulnya rasa sedap dan gurih. Itu sebabnya, secara alami cumi telah memiliki cita-rasa gurih, sehingga dalam pengolahannya tak perlu ditambahkan penyedap (seperti monosodium glutamat = MSG).
Cumi-cumi juga mengandung beberapa jenis mineral mikro dan makro dalam jumlah yang sangat tinggi. Kadar mineral yang terkandung pada cumi-cumi sangat bervariasi walaupun dalam satu spesies yang sama. Variasi ini tergantung pada keadaan lingkungan tempat hidup, ukuran, dan umur.
Mineral penting pada cumi-cumi adalah natrium, kalium, fosfor, kalsium, magnesium, dan selenium. Fosfor dan kalsium berguna untuk pertumbuhan kerangka tulang, sehingga penting untuk pertumbuhan anak-anak dan mencegah osteoporosis di masa tua. Selain kaya akan protein, cumi-cumi juga merupakan sumber vitamin yang baik, seperti vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B12, niasin, asam folat, serta vitamin larut lemak (A, D, E, K).
Cumi–cumi juga mengandung TMAO (Trimetil Amin Oksida) yang cukup tinggi. TMAO yang tinggi ini memberikan rasa yang khas terhadap daging cumi-cumi. Daging cumi-cumi juga banyak mengandung monoamino nitrogen yang menyebabkan cumi-cumi mempunyai rasa manis. Kandungan sulfur yang cukup tinggi pada cumi–cumi juga menyebabkan cumi-cumi berbau amis ketika mengalami perlakuan pemasakan seperti direbus.
Waspada Kolesterol
Kadar lemak pada daging cumi relatif rendah, yaitu 7,5 g/100 g bahan, masing-masing terdiri 1,9 g asam lemak jenuh; 2,7 g asam lemak tidak jenuh tunggal; serta 2,1 g asam lemak tidak jenuh ganda. Termasuk ke dalam asam lemak tidak jenuh ganda adalah omega 3 yang dapat menurunkan kandungan kolesterol dalam darah.
Walaupun demikian, konsumsi cumi-cumi berlebih harus dihindari karena kadar kolesterolnya lumayan tinggi, yaitu mencapai 260 mg/100 g bahan. Di dalam kelompok ikan laut, kadar kolesterol pada cumi, udang, lobster, dan kepiting, memang tergolong tinggi. Namun, kadar kolesterol pada produk perikanan tersebut masih relatif lebih rendah dibandingkan dengan kuning telur, hati, jeroan, serta otak ternak.
Hal yang perlu diingat tentang kolesterol adalah kita harus mencegah sifat fobia. Bagaimanapun kolesterol dalam jumlah wajar sangat dibutuhkan oleh tubuh kita, baik untuk pertumbuhan sel (termasuk sel-sel otak) serta sintesis hormon seks dan vitamin D.
Pada manusia, kolesterol dapat disintesis sendiri di dalam tubuh, yaitu di bagian hati, korteks, adrenal, kulit, usus, testis, lambung, otot, jaringan adiposa, dan otak. Sekitar 17 persen dari berat kering otak terdiri atas kolesterol. Tanpa kolesterol, struktur otak tidak mungkin terbentuk dengan sempurna.
Menurut panduan yang dikeluarkan oleh National Heart, Lung and Blood Institute (NHLBI), kadar kolesterol total yang baik bagi tubuh manusia berada di bawah 200 mg/dl, HDL lebih dari 35 mg/dl, LDL kurang dari 130 mg/dl, dan trigliserida kurang dari 250 mg/dl. Kadar kolesterol di atas 200 mg/dl dapat menimbulkan ancaman berbagai penyakit, seperti aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah), stroke, dan penyakit jantung koroner.
Meskipun dianggap berbahaya, kolesterol tetap dibutuhkan oleh tubuh. Manusia rata-rata membutuhkan 1.100 miligram kolesterol per hari untuk memelihara dinding sel dan fungsi fisiologis lain. Dari jumlah tersebut 25-40 persen (200-300 mg) secara normal berasal dari makanan dan selebihnya disintesis oleh tubuh.
Karena itu, konsumsi kolesterol dalam batas wajar, yaitu tidak lebih dari 300 mg per hari sangat perlu dilakukan. Jadi, Anda tidak perlu khawatir dengan kadar kolesterol pada cumi. Sebab jika Anda menghindari cumi-cumi, berarti akan kehilangan zat gizi lain yang khasiatnya sangat besar bagi kesehatan tubuh.
Aktifkan Darah Putih
Seekor cumi-cumi dapat menghindar dari pemangsanya dengan gesit melalui pengerutan otot yang cepat. Jika gerakan cepat saja tidak cukup, awan tinta pekat dan gelap akan dikeluarkan dari dalam tubuhnya, sehingga musuh terkejut untuk beberapa saat. Kepanikan musuh tersebut memberikan waktu yang cukup bagi cumi-cumi untuk segera meloloskan diri.
Cairan tinta cumi-cumi bersifat alkaloid, sehingga tidak disukai oleh predator, terutama ikan. Cairan berwarna gelap ini mengandung butir-butir melanin atau pigmen hitam. Melanin alami adalah melanoprotein yang mengandung 10-15 persen protein. Melanin ini mengikat protein melalui asam amino yang mengandung sulfur, yaitu sistein.
Selain itu, cumi-cumi juga memiliki sistem perlindungan dengan cara mengubah-ubah warna kulit tubuh dengan cepat, kadang-kadang kebiruan, putih, merah, atau cokelat. Perubahan warna ini terjadi karena adanya kromatofor yang merupakan kantong elastis berisi pigmen merah atau kuning.
Sel-sel pigmen yang elastis ini dikelilingi oleh ikatan sel-sel otot yang dapat berkontraksi dengan cepat, sehingga sel-sel pigmen menjadi besar dan mengakibatkan warnanya lebih jelas. Mekanisme ini mengakibatkan cumi-cumi dapat berubah warna dengan cepat bila mendapat rangsangan dari luar. Sistem perubahan warna ini juga digunakan cumi-cumi sebagai sarana komunikasi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hiroki University Jepang, tinta cumi-cumi dan sotong mempunyai banyak kegunaan, yaitu dapat mengaktifkan sel darah putih untuk memerangi tumor. Hal tersebut telah diujicobakan pada 15 ekor tikus yang mengidap penyakit tumor ganas. Tikus itu diberikan suntikan tiga dosis cairan tinta sotong, dan hasilnya, hanya tiga tikus yang mati, sisanya tetap hidup.
Sementara itu, sebagai kontrol, 15 tikus lainnya yang juga mengidap penyakit tumor ganas, tidak diberikan suntikan serupa, dan semuanya mati dalam jangka waktu tiga minggu. Belum ada kepastian secara medis tinta cumi-cumi dan sotong dapat mengobati kanker atau tumor, tetapi tinta cumi-cumi diduga mengandung banyak vitamin, yaitu vitamin A.
Selama ini tinta cumi-cumi belum banyak dikenal, terutama dalam industri jasa boga. Tinta cumi-cumi sering tidak dibuang dan dibiarkan di dalam daging cumi. Namun, beberapa negara, seperti Italia, telah menggunakan tinta cumi sebagai salah satu bumbu masakan pasta. Di Jepang, kantong tinta cumi-cumi (sepio melanin) yang berwarna hitam dipakai sebagai pengawet dan meningkatkan flavor pada cumi asin.
Bila Anda menyukainya, tinta tersebut tidak perlu dibuang dari cumi, tetapi dapat dimakan. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan tentang zat tinta yang pekat itu. Beberapa orang justru menganggap zat tinta tersebut penting untuk peningkat cita rasa.
Penulis : Prof. DR.Made Astawan, Dosen Departemen Teknologi Pangan Dan Gizi IPB
Sesuatu yang tidak hidup dan tidak mati. Berukuran sangat kecil melebihi ukuran bakteri. Namun, virus juga berperan sebagai sumber penyakit. Mari disimak ciri – ciri virus.
1. Memiliki bentuk T, Polyhedral, Amplop, Kapsid Berpilin.
2. Berukuran sekitar 0.02 mikron
3. Dalam keadaan biasa hanya sebagi senyawa kimia biasa. Namun dalam inang berubah menjadi makhluk hidup yang berbahaya.
4. Tidak mengalami metabolism
5. Dalam tubuh hanya terdiri dari satu asam nukleat (DNA atau RNA saja).
6. Tubuh dilapisi oleh plasmid yang berfungsi sebagai pelindung tubuh.
7. Memiliki enzim lisozim untuk mengambil alih substansi inti sel dan enzim hipolitik yang berfungsi untuk menghancurkan dinding sel.
DAUR HIDUP
Virus memiliki dua daur hidup, yaitu daur litik dan daur lisogenik.
a. Daur Litik
1. Partikel virus menempel pada dinding sel inang.
2. Lalu Asam Nukleat virus masuk kedalam sel inang
3. Asam nukleat langsung melakukan pengambilalihan fungsi kerja inti sel.
4. Asam Nukleat melakukan perakitan komponen virus baru.
5. Setelah partikel virus baru terbentuk, Virus tersebut keluar dari sel inang dangan merusak dinding sel. Sel yang ditempati virus bisa mati.
Daur ini terjadi apabila sel inang dalam kondisi tidak sehat.
b. Daur Lisogenik
1. Partikel virus menempel pada dinding sel inang.
2. Lalu Asam Nukleat virus masuk kedalam sel inang
3. Asam nukleat Bergabung kedalam inti sel. Ikut membelah ketika sel membelah.
4. Asam nukleat virus ikut membelah ketika sel membelah.
5. Setelah sel membelah, kemudian asam nukleat sel mulai mngambil alih fungsi kerja inti sel.
6. Asam Nukleat melakukan perakitan komponen virus baru.
7. Setelah partikel virus baru terbentuk, Virus tersebut keluar dari sel inang dangan merusak dinding sel. Sel yang ditempati virus bisa mati.
Daur ini terjadi apabila sel inang dalam keadaan sehat.
KLASIFIKASI VIRUS
Virus diklasifikasikan menurut asam nukleat dan sel inang. Menurut Asam Nukleat dibagi menjadi Virus RNA (Contoh : Influenza) dan Virus DNA (Contoh : Adenovirus). Menurut Sel inang dibagi menjadi Virus Hewan (menyerang hewan), Virus Tumbuhan (menyerang tumbuhan), Virus Manusia (menyerang manusia), Virus Bakteri (menyerang bakteri).
PERANAN VIRUS
1. Penyebab penyakit hewan, contoh : Rabies.
2. Penyebab penyakit tumbuhan, contoh : Tobacco Mosaic Virus.
3. Penyebab penyakit manusia, contoh : AIDS
4. Virus yang dilemahkan bisa dijadikan vaksin, contoh : vaksin polio.
Ikan merupakan anggota animalia yang termasuk kedalam filum chordata dan subfilum vertebrata. Jadi ikan memiliki ciri – ciri sebagai berikut.
1. Memiliki celah faring.
2. Memiliki chorda dorsalis di bagian vertebra.
3. Bernafas dengan insang.
4. Hidup di air tawar, payau, dan laut.
5. Memiliki sirip dalam tubuhnya sebagai alat gerak.
REPRODUKSI IKAN
Ikan melakukan proses reproduksi eksternal atau pembuahan diluar tubuh. Telur dari betina melalui lubang urogenital dikeluarkan ke luar. Pada saat itu pula sel sperma jantan dikeluarkan. Maka terjadilah pembuahan di luar tubuh. Dan dari pembuahan tersebut tumbuh individu baru.
KLASIFIKASI IKAN
Ikan diklasifikasikan ke dalam 3 kelas, yaitu:
1. Kelas Agnata atau ikan tanpa rahang.
Anggota agnate adalah ikan – ikan yang tidak memiliki rahang. Hidup menempal pada sesuatu. Biasanya hidup parasit pada ikan lain. Contoh : lamprey.
2. Kelas Placodermi
Kelas ikan yang memiliki rahang menggantung.
3. Kelas Chodrichthyes
Kelas ikan bertulang rawan. Anggota kelas ini merupakan ikan – ikan yang memiliki rangka tubuh tersusun oleh tulang rawan. Hidupnya di laut. Contoh : Ikan Hiu, Ikan Pari.
4. Kelas Osteichthyes
Kelas ikan bertulang rawan. Anggota dari kelas ini adalah ikan yang memiliki rangka tubuh tersusun oleh tulang keras. Hidup di air tawar, laut, payau. Contoh : Ikan Gurami, Ikan Lele.
PERANAN IKAN
1. Sebagai bahan makanan.
2. Sebagai daya tarik wisata bahari.
3. Usaha pemancingan
4. Pemuas hobi.
5. Usaha perikanan
6. Sebagai ikan hias.
Burung atau unggas sering kali kita temui sehari- hari. Dari yang bisa terbang maupun yang tidak bisa terbang. Burung merupakan anggota animalia yang masuk kedalam filum chordata, subfilum vertebrata. Ciri – cirinya bisa disimak dibawah.
1. Memiliki celah faring.
2. Memiliki chorda dorsalis di bagian vertebra.
3. Bernafas dengan paru - paru
4. Memiliki pundi – pundi udara. Berguna sebagai udara pernafasan saat terbang.
5. Memiliki tembolok untuk mencerna batu.
6. Tubuh diselimuti oleh bulu.
7. Memiliki bulu terbang dan bulu bawah.
8. Burung tidak memiliki gigi namun memiliki ekor.
REPRODUKSI AVES
Burung merupakan hewan ovipar atau bertelur. Telur burung sangat keras. Selama bentuk telur dierami oleh induk betina sampai menetas. Setelah menetas akan tumbuh menjadi individu baru.
KLASIFIKASI AVES
1. Ordo Galliformes, contoh : Ayam, Kalkun.
2. Ordo Psittaciformes, contoh : Kakaktua, Betet.
3. Ordo Passeriformes, contoh : Kutilang.
4. Ordo Columbiformes, contoh : Merpati, Perkutut.
5. Ordo Strigiformes, contoh : Burung Hantu.
6. Ordo Piciformes, contoh : Burung Pelatuk.
7. Ordo Gelliformes, contoh : Burung Merak.
8. Ordo Falconiformes, contoh : Elang.
9. Ordo Casuariformes, contoh : Kasuari.
10. Ordo Struthioniformes, contoh : Burung Unta.
PERAN AVES
Peranan burung dalam kehidupan sehari – hari adalah :
1. Sebagai bahan makanan.
2. Berperan dalam penyerbukan.
3. Sebagai hewan peliharaan.
4. Kicau dan bulunya bisa dijadikan hiasan.
Serangga merupakan kelompok hewan dengan anggota terbanyak. Serangga memiliki tubuh yang terdiri dari kepala (cephal), dada (torak), dan perut (abdomen). Memiliki sepasang rahang atas dan bawah. Serangga bernafas dengan trakea. Kaki serangga terletak didada sebanyak tiga pasang (hexapoda). Memiliki lima jenis mulut, yaitu : mulut menggigit dan menusuk (nyamuk), mulut menghisap (nyamuk), mulut menggigit dan menjilat (lebah), mulut menggigit (belalang). Alat ekresi serangga berpa pembuluh malpighi. Saraf sistem tangga tali. Indra penglihatan berupa mata majemuk (mata faset) dan mata tunggal. Indra pembau terdapat di antenna disebut kemoreseptor. Peredaran darah terbuka. Serangga hidup di darat.
REPRODUKSI INSECTA
Serangga berkembang biak secara seksual dan menghasilkan telur. Telur menetas menjadi individu baru. Namun, pada jenis lalat terdapat keunikan tersendiri. Lalat mengalami parthenogenesis dalam reproduksinya. Parthenogenesis adalah dimana suatu induk betina bisa menghasilkan telur tanpa dibuahi sang jantan. Telur ini menetas menjadi individu baru.
Dalam hidupnya serangga ada yang mengalami metamorfosis dan tidak mengalami metamorfosis. Metamorfosis adalah proses perubahan – perubahan bentuk menuju bentuk dewasa. Serangga yang tidak mengalami metamorphosis adalah ordo thysanura, contohnya kutu buku. Serangga yang mengalami metamorfosis dibedakan lagi menjadi Metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.
Metamorfosis sempurna berarti mengalami suatu perubahan bentuk yang nyata atau atar bentuk itu jelas bedanya. contoh : pada kupu – kupu setelah larva akan menjadi pupa dan imago (dewasa). Metamorfosis tidak sempurna berarti mengalami suatu perubahan bentuk yang semu atau perubahan yang terjadi hanya menghilangkan bagian – bagian tubuh yang sudah tidak diperlukan lagi. Contoh : pada lalat setelah larva menjadi nimfa kemudian dewasa.
KLASIFIKASI INSECTA
Serangga dibagi menjadi dua subkelas yakni pterigota dan apterigota.
1. Subkelas apterigota.
Anggotanya memiliki bercirikan tidak memiliki sayap, tidak mengalami metamorfosis. Subkelas ini memiliki satu ordo, yaitu Ordo thysanura. Contohnya kutu buku.
2. Subkelas pterigota.
Subkelas kelas ini terdiri dari serangga bersayap dan bermetamorfosis. Subkelas ini dibagi menjadi beberapa ordo.
a. Ordo Isoptera.
Bercirikan : sayap merupakan tonjolan tubuh, mengalami metamorfosis tidak sempurna, mulut menggigit, bermata rudimen, sayap depan belakang sama. Contoh : rayap.
b. Ordo Odonata
Bercirikan : sayap merupakan tonjolan tubuh, mengalami metamorfosis tidak sempurna, mulut menggigit, bermata faset (majemuk), sayap depan belakang sama. Contoh : capung.
c. Ordo Orthoptera
Bercirikan : sayap merupakan tonjolan tubuh, mengalami metamorfosis tidak sempurna, mulut menggigit, urat lurus, sayap depan belakang tidak sama. Contoh : belalang.
d. Ordo Homoptera
Bercirikan : sayap merupakan tonjolan tubuh, mengalami metamorfosis tidak sempurna, mulut menghisap, sayap depan belakang sama (transparan). Contoh : tonggeret.
e. Ordo Hemiptera
Bercirikan : sayap merupakan tonjolan tubuh, mengalami metamorfosis tidak sempurna, mulut menghisap, sayap depan belakang tidak sama. Depan setengah keras, sayap belakang setengah lunak. Contoh : kepik air.
f. Ordo Coleptera
Bercirikan : sayap seolah sempurna, mengalami metamorfosis sempurna, mulut menggigit, sayap depan belakang tidak sama. Sayap depan tebal dan keras. Contoh : kumbang.
g. Ordo Neuroptera
Bercirikan : sayap seolah sempurna, mengalami metamorfosis sempurna, mulut menggigit, sayap seperti jala. Contoh : undur - undur.
h. Ordo Diptera
Bercirikan : sayap seolah sempurna, mengalami metamorfosis sempurna, mulut menghisap, sayap selaput, sayap ada dua. Contoh : nyamuk.
i. Ordo Lepidoptera
Bercirikan : sayap seolah sempurna, mengalami metamorfosis sempurna, mulut menghisap, sayap selaput, sayap ada empat, sayap bersisik. Contoh : kupu - kupu.
j. Ordo Hymenopora
Bercirikan : sayap seolah sempurna, mengalami metamorfosis sempurna, mulut menghisap, sayap selaput, sayap ada empat, sayap tidak bersisik. Contoh : nyamuk.
PERAN INSECTA
Serangga banyak berperan dalam kehidupan sehari – hari. Diantaranya :
1. Membantu dalam penyerbukan tumbuhan.
2. Sebagai hiasan rumah.
3. Sebagai bahan kerajinan
4. Sebagai vector penyakit
5. Merusak kayu.
6. Hewan pembersih.
7. Umpan pancing.
8. Hama tanaman.
9. Menghasilkan madu.